Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Nelayan Pulau Selat Nasik Belitung Gunakan Perahu Listrik

Kompas.com - 24/09/2022, 21:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Sebanyak empat motor perahu listrik atau electric boat mulai dioperasikan di kampung nelayan Desa Suak Gual, Pulau Selat Nasik, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Secara bertahap nelayan diharapkan bisa beralih dari bahan bakar minyak ke sumber energi listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Manager Komunikasi PLN Bangka Belitung Tri Putra Septa mengatakan, pembuatan perahu listrik merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya electrifying marine.

Baca juga: Ribuan Siswa SMA/SMK Babel Ditantang Inovasi Kelistrikan Berhadiah Rp 2,5 Miliar

"Ini merupakan satu lompatan besar di Bangka Belitung untuk teknologi kendaraan listrik. PLN kembali meluncurkan e-boat yang digunakan oleh nelayan di Desa Suak Gual," kata Tri pada awak media, Sabtu (24/9/2022).

Bantuan sebanyak empat unit motor perahu listrik merupakan hasil sinergi PLN dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belitung.

Program ini juga bagian dari strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Creating Share Value yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus memberikan nilai baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.


Bupati Belitung Sahani Saleh mengapresiasi program elektrifikasi yang kini menjangkau Pulau Selat Nasik.

Penggunaan perahu listrik dikelola langsung nelayan setempat untuk tujuan utama menangkap ikan.

"Mayoritas adalah nelayan di mana tempat mereka mencari nafkah ya di laut dan juga sangat relavan dengan visi kami yaitu menciptakan desa yang Green Energy, Blue Energy. Green Energy menciptakan lingkungan darat yang ramah energi dan Blue Energy ini pada sisi laut," ungkap Sahani.

Nelayan penerima bantuan, Mawi berharap bisa menekan ongkos operasional melalui penggunaan perahu listrik.

Jika menggunakan bahan bakar minyak, kata Mawi, nelayan setidaknya membutuhkan 400 liter solar untuk sekali melaut dengan kisaran harga Rp 4,8 juta.

"Karena listrik juga sudah masuk ke desa kami, semoga biaya untuk melaut bisa lebih murah," ujar Mawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com