JAKARTA, KOMPAS.com - Aspek keberlanjutan atau sustainability melalui penggunaan material ramah lingkungan makin mendapat tempat penting, terutama di mata para pengembang properti.
Aspek keberlanjutan ini juga menjadi perhatian serius para desainer interior yang tergabung dalam Interior Design 12 (ID-12) pada pameran The Colour of Indonesia, yang berlangsung di Senayan City, Jakarta, 19-30 September 2022.
Didukung oleh PT Tanjung Kreasi Parquet Industry (TEKA), tiga desainer interior yang menjadi penggagas ID-12, Eko Priharseno, Anita Boentarman dan Agam Riadi, mengulas soal pemanfaatan lantai kayu berkelanjutan dalam aplikasi desain.
Eko Priharseno menekankan aspek berkelanjutan yang menjadi kebutuhan masyarakat pada era modern ini. Berdasarkan pengalamannya, banyak konsumen mulai mengarah ke penggunaan material interior yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Agar Tidak Lekas Lapuk, Bersihkan Lantai Kayu dengan Cara Ini
“Saya kira ini sudah menjadi tren global sehingga arahnya memang mulai ke sana. Saya sendiri sering mengedukasi klien. Biasanya mereka senang dengan hal ini,” kata Eko.
Eko mengungkapkan, material lantai kayu berkelanjutan dengan kualitas tinggi, sangat mudah diterima oleh kalangan masyarakat menengah ke atas.
Hal senada diungkapkan oleh Anita Boentarman. Beberapa kliennya lebih suka dengan bahan-bahan finishing untuk desain interior rumah.
Mereka juga memilih material lantai kayu yang bahan bakunya sudah tersertifikasi dengan standar global.
"Karakteristik produk ramah lingkungan ya seperti itu. Paling penting, mendukung gaya desain saya yang cenderung healthy life," imbuh Anita.
Agam Riadi menambahkan, meski belum secara masif diterapkan di Indonesia, namun kecenderungan untuk mengapreasiasi lantai kayu ramah lingkungan kian meningkat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.