Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiplin Masyarakat Masih Jadi Masalah di Perlintasan Sebidang Kereta Api

Kompas.com - 14/09/2022, 11:38 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelintasan sebidang kereta api merupakan area perpotongan antara jalur kereta api dan jalan raya.

Karena adanya pertemuan antara dua jalur, hingga kini kerap terjadi masalah di pelintasan sebidang mulai dari kemacetan hingga kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi mengatakan, disiplin masyarakat masih menjadi masalah di pelintasan sebidang.

Baca juga: Pembangunan Flyover Jadi Solusi untuk Perlintasan Sebidang Kereta Api

“Beberapa masalah yang dihadapi di perlintasan sebidang antara lain disiplin masyarakat yang rendah dan menerobos pintu perlintasan, tidak ada fasilitas pintu perlintasan atau fasilitas keselamatan dan perlintasan yang tidak dijaga,” ujar Zulmafendi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (14/9/2022). 

Selain itu, dia mengatakan, pelintasan terus bertambah dengan berkembangnya wilayah dan kebutuhan akses serta sering terjadi pembongkaran pagar pada patok rel yang telah disiapkan.

“Potensi bahaya pada perlintasan sebidang lainnya juga muncul pada perlintasan yang ada di tanjakan atau turunan, posisi rel double track dan perkerasan tidak laik serta lokasi dekat dengan stasiun kereta api,” jelasnya.

Padahal, menurut dia, kehadiran pelintasan sebidang ini dapat memberikan akses ke masyarakat. Sedangkan pada sisi kereta, pelintasan sebidang merupakan kebutuhan transportasi.

Untuk mengatasi masalah di pelintasan sebidang ini, ia berharap ada kerja sama yang baik dari setiap stakeholder terkait.

Baca juga: Kampanye Keselamatan di Perlintasan Sebidang KA Masih Minim

“Kementerian PUPR, Dinas PU setempat, Dinas Perhubungan, dan kepolisian yang memiliki kewenangan untuk pengaturan jalan diharapkan bisa bersinergi dalam mengatasi masalah ini,” tegas Zulmafendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com