Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir Medan, Bobby Nasution Akan Bangun Tanggul Darurat dan Kolam Retensi

Kompas.com - 19/08/2022, 09:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Lepas maghrib, hujan lebat turun di Komplek Kejaksaan, Kecamatan Medantuntungan, Kota Medan.

Unang menarik selimutnya, dia memilih tidur cepat, kilat yang sambar-menyambar membuatnya takut. Ternyata, hujan turun hampir di seluruh kota.

Anaknya menelfon, bilang terjebak banjir di Jalan Ngumban Surbakti, Kecamatan Medanselayang.

"Banjirnya tinggi kali, Mak... Mogok kereta (sepeda motor, red) ku, terpaksa dorong, hujannya tak berhenti-berhenti..." kata Rondang," Rabu (17/8/2022) malam.

Besoknya, Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau Jalan Tinta, Kelurahan Seiputih Barat, Kecamatan Medanpetisah dan Jalan Dr Mansyur, Kelurahanselayang 1, Kecamatan Medanselayang.

Baca juga: Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dimulai, Presiden Letakkan Batu Pertama

Banjir terjadi mulai Rabu malam sampai Kamis subuh menyebabkan Sungai Sikambing dan Selayang meluap, menggenangi jalan dan rumah warga.

Selain ingin melihat kondisi warga, kedatangan Bobby untuk mencari akar masalah dan solusi. Dia hadir bersama Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Topan Ginting, Syaiful Halim dan Novita dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 2.

Di Jalan Tinta, pemicu banjir akibat jebolnya benteng sungai di dua titik. Air dengan cepat menggenangi jalan dan rumah warga, tingginya hampir mencapai 100 cm.

Seorang ibu memberitahu Bobby, kawasan tempat tinggalnya rentan terjadi banjir, namun kali ini yang cukup besar. Dia berharap segera diatasi karena mengganggu aktivitas dan perabotan rumah tangga rusak.

“Tolong bantu atasi banjir ini, Pak Wali, biar rumah kami tak kebanjiran lagi,” ucapnya, Kamis (18/8/2022).

“Bapak dan ibu sabar, ya... Insya Allah kita tangani banjir ini. Kita datang untuk melihat apa yang menjadi penyebab dan mengatasinya,” jawab Bobby.

Dia lalu berbincang dengan Topan Ginting dan kedua perwakilan dari BWSS. Tiba-tiba seorang warga nimbrung, meminta Bobby meninjau Jalan Tinta Tengah yang lokasinya bersebelahan dengan lintasan kereta api.

“Banjirnya lebih parah, Pak Wali, sepinggang orang dewasa,” ujar pria itu.

Berjalan kaki, dia lalu menyusuri lintasan rel. Akar masalahnya adalah drainase kecil dan penutup pintu air tak berfungsi.

Lucunya, usai melaporkan banjir, warga mengadu belum makan siang karena sejak pagi menguras air. Bobby tersenyum, dia menyuruh stafnya memesan ayam goreng cepat saji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com