Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Tahun 2023 Tak Ada Pembangunan Baru, Kecuali atas Perintah Presiden

Kompas.com - 18/08/2022, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak merencanakan pembangunan baru pada tahun 2023, kecuali atas perintah Presiden.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/8/2022).

"Tidak ada pembangunan baru, kecuali atas perintah Presiden," kata Menteri Basuki.

Oleh karena itu, program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR Tahun Anggaran (TA) 2023 akan difokuskan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi yang sedang dibangun.

Sekaligus, pengoptimalan infrastruktur yang sudah terbangun melalui pendekatan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR).

Baca juga: Fokuskan Ruas Utama Tol Trans-Sumatera Tuntas 2024, Basuki: Kita Agak Rem Siripnya

Adapun pagu anggaran Kementerian PUPR yang tetuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan belanja Negara TA 2023 beserta Nota Keuangannya adalah sebesar Rp 125,2 triliun.

"Sesuai yang disampaikan Presiden Joko Widodo, kegiatan pembangunan infrastruktur pada 2023 tetap menjadi prioritas utama dan diharapkan dapat diselesaikan seluruhnya pada tahun 2024," tambah Basuki.

Pagu anggaran akan digunakan untuk kegiatan bidang Sumber Daya Air sebesar Rp 41,9 triliun dengan melanjutkan penyelesaian 24 bendungan, di mana 13 bendungan di antaranya ditargetkan tuntas.

Hal itu meliputi Bendungan Keureuto dan Rukoh di Aceh, Lau Simeme di Sumut, Karian di Banten serta Cipanas dan Leuwikeris di Jabar.

Selain itu, melanjutkan pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 hektar, seperti Daerah Irigasi Lematang di Sumsel, DI Baliase di Sulsel, DI Bintang Bano di NTB, DI Rentang di Jabar, dan daerah irigasi lainnya.

Baca juga: 4 Jalan Tol Punya Bentang yang Sama dengan HUT ke-77 Kemerdekaan RI

Kegiatan prioritas bidang Jalan dan Jembatan sebesar Rp 49,3 triliun antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan.

Tahun 2023, ditargetkan 297 kilometer jalan tol baru dioperasikan yang tersebar pada 12 ruas, seperti Jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung sepanjang 69,2 kilometer.

"Tahun 2022 ruas tol baru yang dioperasikan 375 kilometer, lalu tahun 2023 sepanjang 297 kilometer, sehingga diharapkan hingga 2024 ada tambahan 1500 kilometer jalan tol baru yang dioperasikan. Seluruhnya dengan layanan gate to gate," papar Menteri Basuki.

Selanjutnya di bidang permukiman sebesar Rp 25 triliun antara lain penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan kegiatan strategis lainnya seluas 198 hektar, seperti Waterfront City Pangururan dan Tele di Toba, Kampung Seni Borobudur, kawasan Dieng, KSPN Wakatobi, dan Kawasan Kaimana.

Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga menyelesaikan pembangunan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni PLBN Jagoi Babang di Kalbar serta PLBN Long Midang, Labang, dan Long Nawang di Kaltara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com