Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ditinggal Konsumen, Pengembang Harus Lakukan Ini

Kompas.com - 16/08/2022, 20:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun sebuah kawasan membutuhkan perencanaan matang dan kehandalan, khususnya bagi para pengembang properti.

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan, pengembang harus selalu berinovasi melakukan langkah baru.

Selain itu, pengembang juga diimbau untuk terus memperbaiki kawasan sehingga pasar properti bisa tetap tumbuh.

"Karena developer adalah pacemaker yang membuat kawasan tersebut terus tumbuh," katanya kepada Kompas.com, Selasa (16/8/2022).

Salah satu tujuannya adalah agar properti di suatu kawasan tidak ditinggal atau kehilangan konsumen.

Baca juga: Pengembang Real Estate Indonesia Dilatih Garap Proyek IKN

Bambang memberikan contoh kawasan yang dulu menjadi primadona tetapi sekarang relatif stagnan bahkan cenderung turun yakni area Kota Lama.

"Contoh kawasan yang dulu primadona tapi sekarang cenderung turun yakni kawasan kota lama, Glodok, Beos dan sekitarnya. Ini karena minim pengembangan baru, jadi harga stagnan bahkan turun," tambah Bambang.

Apabila kawasan-kawasan tersebut ingin kembali dilirik, dan tidak ditinggalkan konsumen, pengembang harus berinovasi.

Di sisi lain, Tangerang disebut sebagai contoh kawasan yang sukses dikembangkan untuk bisnis properti perumahan.

Adapun selama dua kuartal, Tangerang terus menempati posisi pertama sebagai kawasan favorit pencari rumah.

Baca juga: Apersi Menilai Aturan Lahan Sawah Dilindungi Sulitkan Pengembang

Ini dikarenakan Tangerang memiliki kemudahan aksesibilitas dan menjadi kawasan bisnis terpadu.

Selain itu, kawasan ini menyediakan beragam tipe rumah, mulai dari harga ratusan juta hingga puluhan miliar.

"Ini menjadikan kawasan Tangerang primadona untuk menjadi pilihan utama konsumen," tutup Bambang.

Hal tersebut merupakan bukti kesuksesan pengembangan kawasan Tangerang, khususnya di kawasan Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com