JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen memperhatikan empat hal.
Hal itu diutarakannya saat meninjau pembangunan proyek jalan tol sepanjang 76 kilometer yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.
Pertama, Basuki berpesan agar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kontraktor, dan konsultan pengawas, memperhatikan kualitas jalan tol.
"Quality is a must. Banyak contoh baik yang bisa kita tiru dan contoh buruk yang harus kita hindari," ujarnya dalam rilis pers, Sabtu (13/08/2022).
Kedua, meminta agar biaya pelaksanaan pembangunan bisa ditekan. Jangan over design atau over engineering yang mengakibatkan bengkaknya biaya tambahan (cost overrun).
"Tolong cari second opinion dari ahli yang kompeten. Review design sekaligus menjadi value engineering untuk proyek ini," jelasnya.
Baca juga: Menilik Target Konstruksi 6 Ruas Tol Jogja-Bawen, Nyambung Penuh 2025
"Penghijauan tebing diperhatikan, jangan ada tanah yang ditinggalkan," kata Menteri Basuki.
Terakhir, Basuki juga menyampaikan agar BUJT bisa merumuskan strategi percepatan. Sehingga Seksi 1 dan 6 bisa tuntas konstruksinya tepat waktu pada tahun 2024.
"Ruas tol Yogya-Bawen ini sangat penting dan menjadi prioritas Pemerintah," tutupnya.
Pembangunan jalan tol ini dimulai pada awal tahun 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun.
Jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu, Seksi 1 Sleman - Banyurejo 8,25 kilometer, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur 15,26 kilometer, Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 kilometer.
Baca juga: Semarang-Yogyakarta Cuma 1,5 Jam Lewat Tol Bawen
Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Tol Semarang-Solo, dan Tol Solo-Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.
Sehingga akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang akan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.