Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2022, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pembangunan tol bawah laut di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertujuan dalam melindungi bekantan.

Basuki mengatakan, teknologi yang digunakan untuk proyek ini berupa immersed tunnel atau terowongan terbenam.

Sebagaimana diketahui, bekantan merupakan salah satu jenis satwa endemik yang ada di Indonesia, lokasinya di Kalimantan.

Hal itu disampaikannya usai acara National Stakeholders Forum 2nd Announcement of 10th WWF di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

"Dari Jembatan Pulau Balang ke IKN, itu kan ada bekantan, kawasan bekantan yang perlu dilindungi. Jadi, kita bikinkan di bawah laut, mudah-mudahan nggak mengganggu lingkungan," tutur Basuki.

Dia mengungkapkan, ini merupakan terowongan bawah laut terdalam di dunia. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan berapa meter kedalamannya.

Sebab, saat ini sudah ada tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan tengah proses desain.

Namun, satu hal yang pasti, panjang dari proyek tol bawah laut tersebut mencapai 1,5 kilometer.

Baca juga: Tahun Depan, Pemerintah Lelang Proyek Terowongan Bawah Laut di IKN

Adapun tol bawah laut IKN tersebut bakal menyambungkan KM 11 Balikpapan-Samarinda ke arah Jembatan Pulau Balang.

Basuki menuturkan, proyek ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Kementerian PUPR dengan Korea Selatan (Korsel).

Kementerian PUPR sebelumnya telah melanjutkan perkuatan kerja sama dengan Korsel terkait pemindahan teknis dan pembangunan ibu kota yang berlokasi di Kaltim.

Perpanjangan ini diimplementasikan melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN.

Basuki menjelaskan terkait bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan Korsel.

Ini dimulai dari pertukaran informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, pengiriman tenaga ahli, peningkatan kapasitas, proyek percontohan, dan bentuk kerja sama teknis lainnya.

"Kami sangat berterimakasih atas kerja sama dan dukungan Pemerintah Korsel kepada Indonesia selama ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com