Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Ini Lho Bedanya Jalur dan Lajur

Kompas.com - Diperbarui 27/12/2022, 11:04 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menganggap, jalur maupun lajur di jalan merupakan suatu hal yang sama.

Sebenarnya, ada beberapa hal yang membedakan antara jalur dengan lajur di jalan.

Jalur merupakan bagian jalan utama yang besar. Sementara lajur merupakan bagian dari jalur yang terbagi lagi menjadi beberapa bagian.

Pada jalur itu sendiri, ada beberapa lajur mulai dari lajur lambat, cepat, hingga yang mendahului.

Lajur digunakan sesuai dengan kebutuhan pengemudi, biasanya dibatasi dengan marka garis putih putus-putus.

Dalam beberapa kasus, jalan bisa saja hanya terdiri dari satu jalur searah yang terdiri dari beberapa lajur.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian PUPR (@kemenpupr)

Dikutip dari catatan Kompas.com, 24 Februari 2022, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan lajur merupakan bagian dari traffic engineering atau rekayasa lalu lintas (lalin).

"Lajur-lajur itu merupakan rekayasa lalin, dimana dalam rekayasa itu ada jalur yang dibuat (diatur sedemikian rupa). Tiap lajur punya fungsi yang berbeda-beda, agar kondisi jalan tol bisa maksimal," ujar Jusri.

Menggunakan lampu sein atau isyarat di jalan ada etika dan aturannya.KOMPAS.com/Ruly Menggunakan lampu sein atau isyarat di jalan ada etika dan aturannya.
Lajur-lajur ini merupakan bagian dari satu jalur yang besar. Setiap lajur yag dipisahkan dengan marka garis putus-putus, menandakan bahwa kendaraan bisa berpindah lajur.

Seperti misalnya di jalan tol, lajur paling kiri merupakan bahu jalan yang digunakan hanya untuk keadaan darurat saja.

Lajur kiri merupakan lajur lambat yang biasa digunakan untuk kendaraan yang melaju dalam kecepatan lambat dan stagnan, seperti truk barang muatan besar.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Fungsi 4 Lajur Jalan Tol

Sementara lajur di sebelahnya untuk kendaraan yang melaju stagnan, serta lajur paling kanan digunakan untuk mendahului saja.

"Dengan asumsi tersebut, misalkan ada truk di lajur pertama dia ingin menyalip maka dia masuk di lajur kedua kemudian kembali ke lajur pertama. Tapi, lajur kedua dan ketiga juga untuk lajur konstan," ungkapnya.

Saat berpindah lajur, pengemudi perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak tabrakan dengan kendaraan lain yang sedang melaju.

Pertama, dengan melakukan shoulder check untuk memastikan bahwa lajur yang akan dituju sudah aman. 

Setelah memastikan bahwa keadaan sudah aman, barulah pengemudi bisa menyalakan lampu sein.

Pengemudi pun baru bisa bermanuver atau pindah lajur, jika sudah yakin area tersebut kosong dan aman, tidak ada kendaraan lain yang sedang melaju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com