Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Traffic Cone, Awalnya Terbuat dari Beton

Kompas.com - 14/07/2022, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah mendengar traffic cone? Mungkin, nama ini masih terdengar asing di telinga Anda.

Namun, jika melihat benda berbentuk kerucut warna oranye di jalan, maka Anda baru memahami bahwa itulah yang dinamakan traffic cone.

Traffic cone atau yang biasa disebut sebagai kerucut lalu lintas (lalin) merupakan perangkat yang digunakan untuk mengatur lalin dan sifatnya sementara.

Biasanya, perangkat tersebut dipakai untuk mengatur lalu lintas (lalin) karena sedang ada perbaikan jalan, kecelakaan di jalan raya, ataupun menyebrangkan anak sekolah.

Dalam sejarahnya, kerucut lalin telah dibuat pada tahun 1914 oleh Charles P Rudabaker.

Saat itu, pria berkebangsaan Amerika Serikat (AS) tersebut membuat traffic cone menggunakan beton dan semen untuk digunakan di New York.

Sementara di Inggris, kerucut lalin pertama kali dipakai oleh para polisi pada tahun 1950-an, dan pembuatannya saat itu berasal dari kayu.

Semakin berkembangnya zaman, bahan pembuatan traffic cone pada tahun 1961 terbuat dari plastik Pvc yang didesain oleh David Morgan dari Universitas Oxford.

Untuk saat ini, traffic cone memiliki ciri yang mudah dikenali dengan bentuk kerucut dan perpaduan warna putih dan oranye. Saat ini, bahan pembuatannya berasal dari plastik dan karet.

Namun, semakin berkembangnya teknologi, pembuatan traffic cone ditambahkan bahan retro-reflektif.

Dibandingkan plastik dan karet, kelebihan bahan tersebut mampu memantulkan cahaya. Sehingga, membuat kerucut lalin aman digunakan saat malam hari.

Baca juga: Sekali Lagi, Rumus 3 Detik dan Bagaimana Berkendara dengan Aman di Jalan Tol

Dengan adanya pantulan cahaya, maka akan membuat pengendara tahu bahwa di area tersebut ada kerucut lalin.

Traffic cone saat ini harus sesuai dengan standar BS EN 13422 yakni untuk menentukan sudut vertikal dan beratnya.

Kerucut lalin juga memiliki banyak ukuran, dimana setiap ukuran mempunyai peletakan yang berbeda.

Jika traffic cone mempunyai ukuran semakin besar, maka akan ditaruh di lintasan dengan laju kendaraan cepat.

Manfaat kerucut lalin tidak hanya berguna di jalan raya, tapi juga di dalam ruangan untuk penanda kondisi berbahaya. Misalnya, lantai yang licin.

Berikut merupakan ukuran serta berat traffic cone yang sesuai dengan penggunaan:

  • Ukuran 30,48 cm dan berat 0,68 kilogram biasa dipasang di indoor maupun outdoor.
  • Ukuran 45,72 cm dengan berat 1,4 kilogram biasa digunakan di luar ruangan seperti saat melakukan pengecatan garis jalan.
  • Ukuran 71,12 cm dengan berat 3,2 kilogram biasa digunakan di jalan yang bukan merupakan jalan tol seperti jalan lokal.
  • Ukuran 71,12 cm engan berat 4,5 kilogram dapat digunakan di jalan raya maupun jalan tol.
  • Ukuran 91,44 cm serta berat 4,5 kilogram juga dipasang, baik di jalan raya maupun jalan tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com