Gaet Telkom, Hutama Karya Percepat Digitalisasi Infrastruktur Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dalam mendukung percepatan digitalisasi infrastruktur di Indonesia, terutama di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara keduanya, Kamis (7/7/2022).

Ruang lingkup nota kesepahaman ini tidak terbatas pada kajian terhadap digital connectivity yang meliputi jaringan infrastruktur, komunikasi berbasis digital, dan data center, namun beberapa hal lainnya.

Ini dimulai dari digital platform berupa infrastruktur data center, hardware & software, security, storage, cloud, disaster recovery center, big data, IoT, automation, dan business intelligent).

Selanjutnya, digital services (smart ecosystem solution, financial technology, ERP system, contact center, advertising, sertifikasi dan training, assessment, dan IT outsourcing).

Lalu, ada sinergi pembangunan ekosistem digital lainnya berupa kawasan pintar, bangunan pintar, rumah pintar, dan toll gate system (sistem gerbang tol).

Baca juga: Tiga Proyek EPC Kelar Dikerjakan Hutama Karya

Sementara itu, terdapat kolaborasi dan sinergi aktivitas lainnya terkait potensi digital sumber daya perusahaan yang sesuai dengan kapabilitas masing-masing pihak.

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Hutama Karya kepada Telkom untuk bersinergi dan bekerja sama.

Hal ini dinilai sejalan dengan apa yang sedang Telkom lakukan untuk terus bertransformasi menjadi digital telecommunication company yang kompeten.

“Dengan kapabilitas yang dimiliki, kami siap berkolaborasi dengan Hutama Karya untuk mendukung percepatan digitalisasi infrastruktur Indonesia serta mendukung visi Hutama Karya sebagai pengembang infrastruktur terkemuka Indonesia,” ujarnya dalam rilis, Jumat (8/7/2022).

Edi melanjutkan, sebelumnya Telkom telah sukses mendukung pemerintah dalam mendigitalisasikan berbagai sektor industri Indonesia.

Contohnya, dari industri kesehatan, perbankan, logistik, transportasi, ritel, manufaktur, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengungkapkan, perseroan berkomitmen untuk terus mendukung pemenuhan kompetensi dan daya saing korporasi dalam industri 4.0.

Untuk mencapai hal ini, tentunya diperlukan adopsi teknologi termutakhir yang dapat mendukung proses perencanaan, pelaksanaan, hingga operasi dan pemeliharaan dari proyek, jalan tol maupun Kantor Pusat Hutama Karya.

Beliau menjelaskan, melalui transformasi digital dapat mendatangkan beragam manfaat seperti efisiensi proses bisnis, kecepatan, keakuratan, dan kemudahan dalam mengakses data.

Tak sebatas itu, namun juga ada kemudahan dalam komunikasi, dan banyak hal lainnya yang berujung pada meningkatnya daya saing dan laba perusahaan.

“Dalam transformasi digital ini, tentunya Hutama Karya harus bersinergi dengan partner yang excellent di bidangnya seperti Telkom Indonesia. Sehingga, kami berharap dengan adanya nota kesepahaman tersebut dapat memberikan manfaat dan mendatangkan value bagi kedua perusahaan,” pungkas Novias.