JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kondisi sektor properti Indonesia masih sangat menantang akibat Pandemi Covid-19, namun PT Summarecon Agung Tbk mampu mencetak rekor tertinggi dalam kinerja keuangannya.
Tahun buku 2021, Perseroan membukukan pra-penjualan senilai Rp 5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp 4 triliun. Pencapaian ini juga jauh lebih tinggi 58 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp 3,3 triliun.
"Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan,” ujar Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi usai Public Expose RUPST di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Unit usaha pengembangan properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,15 triliun, meningkat 13 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,67 triliun.
Baca juga: 5 Petingginya Dipanggil KPK, PT Summarecon Agung Tbk Buka Suara
Menurut Adrianto, pengembangan properti masih merupakan unit usaha terbesar Perseroan dengan kontribusi sebesar 75 persen dari total pendapatan perusahaan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66 persen dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 732 miliar (37 persen), dengan total menjadi Rp 2,72 triliun.
Summarecon Serpong menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan angka Rp 2,24 triliun atau 54 persen.
Sementara penjualan apartemen memberikan kontribusi 17 persen dari pendapatan unit pengembangan properti.
Adapun performa unit investasi dan manajemen properti, masih di bawah kapasitas karena adanya pembatasan PPKM.
Kendati demikian, unit ini berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp 24 miliar (3 persen) menjadi Rp 918 miliar, atau menyumbang 16 persen dari total pendapatan perusahaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.