Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Sewa Gedung Perkantoran Bersertifikat Hijau Lebih Mahal

Kompas.com - 07/07/2022, 15:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung perkantoran berkriteria Environmental, Social, and Governance (ESG) atau ramah lingkungan menawarkan sejumlah keuntungan.

Berdasarkan laporan Knight Frank Indonesia, gedung perkantoran ESG memiliki nilai lebih tinggi 10 persen dibandingkan dengan non-ESG.

Operasional gedung ESG juga mampu menghemat 30-40 persen penggunaan energi dan 20 30 persen penggunaan air.

Sayangnya, Indonesia masih krisis gedung perkantoran ramah lingkungan. Di Kota Jakarta saja saat ini hanya ada 18 gedung perkantoran ramah lingkungan.

Untuk sebarannya, 15 gedung bersertifikat hijau ada di dalam Central Business District (CBD) dan 3 lainnya di luar CBD.

Baca juga: Ruang Kosong Perkantoran CBD Jakarta Bakal Terus Bertambah

Gedung bersertifikat hijau di dalam CBD memiliki total luas 893.554 meter persegi atau 13 persen dari total populasi ruang kantor di wilayah ini.

Hal tersebut mungkin disebabkan oleh harga sewa hingga harga pemeliharaan bulanan yang lebih besar dibandingkan dengan gedung perkantoran biasa.

Pada 2021 tercatat bahwa harga sewa per meter persegi per bulan untuk ruang kantor berkriteria ESG di CBD Jakarta Rp 304.461.

Sementara harga sewa ruang kantor non-ESG hanya sebesar Rp 240.106 per meter persegi per bulannya.

Sedangkan untuk biaya pemeliharaan gedung perkantoran ESG tercatat 25 persen lebih tinggi dari kantor non-ESG.

Baca juga: Kawasan Perkantoran di IKN Seluas 471 Hektar, Begini Rencana Tata Ruangnya

Artinya, hal tersebut akan berimbas ke tingkat hunian yang hanya mencapai 70,6 persen atau sedikit lebih rendah dari gedung kantor non-ESG.

Padahal, di ranah regional dan global, keberadaan gedung kantor berbasis ESG menjadi salah satu prioritas dari investor maupun occupier.

"Saat ini, occupier yang mencari ruang kantor ESG di Jakarta masih relatif segmented walaupun permintaan terus tumbuh setiap tahunnya," jelasnya dalam rilis.

Sementara Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, permintaan untuk ruang kantor ESG masih didominasi oleh perusahaan multinasional (MNC) dengan pertumbuhan cenderung cukup stabil.

"Kepedulian para MNC untuk memiliki portofolio aset hijau yang berkelanjutan membuktikan komitmen mengimplementasikan rencana mitigasi dampak perubahan iklim untuk mencapai net zero carbon pada tahun 2030," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com