Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi! China Investasi Rp 44,8 Triliun ke Dana Kekayaan Indonesia

Kompas.com - 06/07/2022, 07:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga investasi milik pemerintah China, Silk Road Fund (SRF) resmi menginvestasikan dana sebesar 2,99 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 44,8 trilun ke dalam dana kekayaan negara Indonesia atau Indonesia Sovereign Wealth Fund (SWF).

Seperti dikutip dari Reuters, China bahkan telah menandatangani perjanjian kerja sama pada Senin (4/7/2022) bersama dengan Indonesia Investment Authority (INA).

Dalam sebuah pernyataan bersama, SRF dan INA mengungkapkan bahwa perjanjian tersebut membuka peluang investasi bagi investor asing di semua sektor terutama proyek-proyek yang melibatkan hubuangan ekonomi antar negara.

Baca juga: Presiden Putin Ingin Investasi di IKN Nusantara

“Kami percaya bahwa investasi di Indonesia dan kawasan memiliki potensi yang tinggi, apalagi jika dilakukan bersama-sama dengan INA,” kata Presiden SRF, Yanzhi Wang.

Tidak seperti banyak dana kekayaan negara lainnya yang mengelola kelebihan pendapatan minyak atau cadangan devisa, INA berusaha menarik investor asing untuk membantu mendanai pembangunan ekonomi.

Perjanjian tersebut juga memberikan syarat dan ketentuan umum bagi SRF dan INA untuk menyaring dan memutuskan investasi bersama.

Setelah diluncurkan pada Februari 2021, INA telah menyiapkan dana jalan tol senilai 3,75 miliar Dolar AS (Rp 56,3 trilun) dengan Kanada, Belanda serta Abu Dhabi.

Pihak Uni Emirat Arab juga telah berjanji untuk menginvestasikan dana sebesar 10 miliar Dolar AS (Rp 150,1 triliun) bagi INA.

Baca juga: Pemerintah Kota London Jajaki Peluang Investasi di IKN Nusantara

INA mengatakan bahwa lembaga global seperti US International Development Finance Corporation dan Japan Bank for International Cooperation juga telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi.

SRF, yang didirikan pada tahun 2014 memiliki dana yang bersumber dari cadangan devisa China, China Investment Corp, Bank Ekspor-Impor China, dan Bank Pembangunan China.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com