Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jebolnya Tandon Air Proyek LRT, Begini Kata Ahli Konstruksi

Kompas.com - 01/07/2022, 09:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tandon air proyek Light Rail Transit (LRT) di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan jebol pada Selasa (28/6/2022) pukul 16.12 WIB.

Berdasarkan laporan Kompas.com, terdapat lima orang yang menjadi korban kejadian tersebut.

Pihak Kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab tandon jebol. Namun diduga hal ini terjadi karena kelalaian pengelola.

Berbagai spekulasi pun muncul di media sosial soal akar permasalahan ini. Tak sedikit yang berasumsi jebolnya tandon ini disebabkan oleh material yang tak mampu menahan volume air.

Terkait hal ini, Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Iswandi Imran mengatakan harus melihat struktur di dalamnya untuk mengetahui penyebab masalah.

Baca juga: Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Tandon Air?

"Harus tahu dalamnya seperti apa, misal seperti apa rangka-rangka penahannya dan lainnya," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Hal serupa juga dikatakan oleh Dewan Pertimbangan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum HAKI, Davy Sukamta.

Davy menjelaskan, sulit menerka penyebabnya. Tetapi yang jelas, kejadian seperti ini tidak boleh terjadi karena akan membahayakan banyak orang.

Menurutnya, bahan penyusun tandon dari beton bertulang yang harus dirancang atau dari fiber-glass yang merupakan produksi pabrik sama-sama aman digunakan.

"Soal apakah dari beton bertulang cor yang harus dirancang atau dari bahan fiber-glass produksi pabrik yang harus diuji, keduanya bisa aman," kata Davy kepada Kompas.com.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Tandon Air Diletakkan di Ketinggian

Lantas apa solusinya?

Davy kembali menjelaskan, tindakan yang bisa diambil adalah dengan memperhatikan material dan tata cara penggunaannya.

"Kalau memakai tangki produksi pabrik, pastikan sudah diuji dan pemasangannya harus sesuai petunjuk," tutup Davy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com