Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Tjahjanto Bilang Bank Tanah Bisa Akomodasi Kebutuhan Buruh Tani

Kompas.com - 29/06/2022, 17:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan, bank tanah dapat mengakomodasi kebutuhan buruh tani yang memanfaatkan tanah tersebut.

Hadi melanjutkan, hal ini tentunya dengan komitmen yang akan diatur pada kemudian hari.

"Dengan begitu, saya pikir bisa terealisasi keinginan Bapak Presiden (Joko Widodo)," ujar Hadi dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Selasa (29/6/2022).

Dia mengatakan, bank tanah juga bertujuan untuk merealisasikan harapan Presiden Jokowi dalam menghadapi krisis pangan.

Selain itu, bank tanah juga dapat mengakomodasi keperluan kementerian/lembaga (K/L) lain, salah satunya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Kalau ada tanah telantar di wilayah itu akan kita manfaatkan dan kerja sama dengan KKP untuk membangun cold storage (ruangan untuk ikan dibekukan)," tambah Hadi.

Oleh karena itu, imbuh dia, hal ini harus menjadi perhatian agar bank tanah bisa menjadi solusi bersama.

Baca juga: Minimal 30 Persen Lahan di Bank Tanah Bisa Diberikan ke Masyarakat

Hadi berharap agar berlakunya regulasi terkait bank tanah dapat mengakomodasi semua kepentingan.

Selain itu, terbitnya regulasi terkait bank tanah diharapkan tidak menyebabkan tumpang tindih pada pelaksanaannya di lapangan. 

"Contohnya adalah ketika kita menangani tanah telantar, bank tanah ini dapat menjadi pintu masuk untuk tenor waktu penggunaan tanah," tambah Hadi.

Sebelumnya, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni menyebutkan, adanya bank tanah memang untuk menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan. Jadi, tanah yang diberikan ke masyarakat bisa lebih produktif.

Setidaknya, ada 30 persen dari tanah negara yang dihimpun melalui bank tanah dan akan diredistribusikan kepada masyarakat,

"Dengan adanya redistribusi, tanah-tanah yang sebelumnya berupa aset diam bisa berubah semakin produktif di tangan masyarakat," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com