JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih memutar otak untuk merampungkan pembangunan jalan tol di Indonesia.
Pasalnya, masih ada pekerjaan rumah untuk menyelesaikan ribuan kilometer ruas tol hingga 2024 mendatang.
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dalam Webinar Market Update Penyelenggaraan Jalan Tol 2021-2022 melalui Youtube BPJT, Jumat (24/06/2022).
Baca juga: Hingga 17 Juni, Kucuran Dana Pengadaan Lahan Tol Tembus Rp 4,03 Triliun
Menurutnya, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, terdapat target penyelesaian proyek jalan tol dengan total panjang 2.500 kilometer.
Dari jumlah tersebut, ruas tol sepanjang 412 kilometer sudah beroperasi. Kemudian 855 kilometer statusnya sedang pengadaan tanah dan konstruksi rencana operasi Juni 2022-2024.
Sementara sisa ruas tol sepanjang 1.233 kilometer statusnya masih persiapan pengadaan tanah dan ada potensi carry over ke 2025-2029.
"Sisanya ini yang perlu effort dan kemungkinan harus carry over, tapi waktu masih ada ya, jadi akan terus kita kejar," ujar Herry.
Dia mengatakan, apabila melihat pengalaman sebelumnya, titik balik lonjakan besar pembangunan jalan tol terjadi pada 2016.
Kala itu ada Dana Talangan Tanah (DTT) dengan dibentuknya Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Undang-Undang (UU) juga sudah cukup baik memastikan bahwa pengadaan tanah menjadi tanggung jawab pemerintah.
Baca juga: Dua Ruas Tol Bakal Punya Transit Hub, Ini Bocoran BPJT
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.