JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bakal memiliki sumber pendapatan tambahan selain dari traffic jalan tol.
Melalui pengembangan aset di koridor jalan tol ataupun rest area yakni berupa transit hub. Tujuannya agar BUJT tidak bergantung dengan pendapatan traffic.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam Webinar Market Update Penyelenggaraan Jalan Tol 2021-2022 melalui Youtube BPJT, Jumat (24/06/2022).
Baca juga: Hingga Akhir 2022, Transaksi Tol Diprediksi Lampaui Rp 24 Triliun
Menurutnya, telah terbit Peraturan Menteri PUPR baru tentang tempat istirahat dan pelayanan (TIP) jalan tol memungkinkan adanya pengembangan rest area untuk tujuan lain.
Artinya, selain sebagai tempat istirahat, rest area bisa dikembangkan menjadi transit hub. Baik untuk angkutan penumpang maupun barang.
"Contohnya sudah ada mungkin barangkali Agustus atau September ini diresmikan Toll Corridor Development (TCD) pertama dari Jasa Marga di Taman Mini," ungkap Danang.
"Kita juga ada entitas dari Pelindo juga membangun transit hub untuk container yard di (Tol) Cibitung-Cilincing," tandasnya.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh menciptakan nilai baru dari aset yang ada. Mengingat pendapatan BUJT bisa tidak hanya terpaku dengan pendapatan traffic jalan tol.
Baca juga: Hingga 17 Juni, Kucuran Dana Pengadaan Lahan Tol Tembus Rp 4,03 Triliun
"Pendapatan lain-lain itu hanya 5 persen hari ini. Sementara kalau kita bicara sektor lain seperti di railway, airport, itu non-traffic revenue mulai besar," ujarnya.
"Di airport bisa sampai 50 persen, MRT Jakarta pada saat pandemi Covid-19 kemarin pendapatan non-tarif nya 50 persen," imbuhnya.
Untuk itu, Kementerian PUPR menginginkan BUJT memiliki inovasi agar dapat menambah pendapatan dari sektor lainnya.
"Jadi kita harapkan hal seperti itu muncul, sehingga (BUJT) punya kesempatan untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan selain traffic," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.