Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Potensi Bogor Ketika IKN Pindah ke Kaltim

Kompas.com - 22/06/2022, 05:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bogor dinilai berpotensi besar sebagai pemimpin pertumbuhan properti residensial pasca-kepindahan Ibu Kota Nusara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurut Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Apindo Sanny Iskandar, Bogor memiliki keunggulan dari segi topografi wilayahnya di pegunungan yang memberikan kesejukan.

Sehingga, wilayah tersebut dapat memberikan nilai tambah untuk kawasan-kawasan hunian yang dibangun di sana.

Sanny berpendapat, wilayah Barat Jakarta seperti Serpong, Tangerang, sudah lebih dahulu menjadi pusat residensial, dan mulai berkembang menjadi wilayah perdagangan.

Sementara di Timur Jakarta seperti Kota Bekasi juga bahkan saat ini sudah padat, terlebih Cikarang telah menjadi pusat kawasan industri.

"Nah, di Selatan cocok untuk pengembangan residensial, pariwisata,” jelas Sanny dalam Bisnis Indonesia Forum Group Discussion dengan judul “Membedah Peluang Pengembangan Properti Residensial di Kawasan Sunrise” di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Keunggulan-keunggulan ini yang bakal mendorong pergeseran pertumbuhan properti residensial mengarah ke Bogor, terutama segmen hunian menengah atas.

Baca juga: Tertarik Tinggal di Bogor? Ini Rekomendasi Rumah Murah Pekan Ini

Merujuk data Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal IV-2021, pencarian rumah di Bogor tumbuh paling pesat dibandingkan wilayah-wilayah lain di Jabodetabek hingga mencapai 21,84 persen.

Menariknya, pencarian rumah tertinggi berada pada segmen rumah menengah atas dengan kisaran harga Rp 1,5 miliar-4 milliar.

Senada dengan Sanny, Pengamat Properti Ali Tranghanda juga mengungkapkan hal yang sama, termasuk kehadiran salah satu proyek milik PT Agung Podomoro Land Tbk yakni Podomoro Golf View (PGV).

Berada di Cimanggis, kehadiran PGV dinilai Ali memiliki peran penting mengisi kekosongan area pengembangan di Bogor.

Sebab, kata dia, sejumlah kawasan pembangunan yang dibangun pengembang besar lainnya berada relatif jauh dari Jakarta.

Dengan begitu, menimbulkan kekosongan pengembangan wilayah di Bogor Utara dan Selatan Jakarta.

“Ada gap (jarak) antara Jakarta dengan Bogor, pengembang yang ada saat ini seperti menurut saya masih cukup jauh dari Jakarta. Nah, di sana masih ada kekosongan di wilayah seperti Cimanggis yang potensinya sangat besar sekali untuk dikembangkan,” tutupnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com