Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Evaluasi Mudik 2022, Mulai dari Jalur Darat, Laut, hingga Udara

Kompas.com - 21/06/2022, 11:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 61,2 persen masyarakat Indonesia merasa cukup puas dengan kinerja pemerintah selama pelaksanaan mudik Lebaran 2022.

Hal ini merujuk hasil survei kepuasan publik terkait kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan dan penanganan arus mudik Lebaran 2022 oleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.

Temuan survei nasional tersebut dilakukan pada periode 5-20 Mei 2022, kepada 1.228 responden terpilih yang diwawancarai lewat telepon.

Kendati demikian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, baik dari jalur darat, laut hingga udara.

Dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, BMKG dan Basarnas, Senin (20/6/2022), Menhub menyebutkan evaluasi perlu dilakukan agar pelaksanaan mudik tahun depan bisa lebih baik lagi.

Baca juga: Kurangi Kepadatan Jalur Darat, Rute Laut Jakarta-Semarang Dikaji

Jalur darat

Menhub mengatakan perlu adanya penambahan rest area di jalan tol menuju arah Jawa Tengah.

Jelasnya, rest area yang akan ditambahkan tersebut bisa difungsikan sebagai land bank yang tidak beroperasi setiap hari atau hanya dibuka pada saat mudik.

“Dan land bank ini akan bermanfaat bagi pengelola jalan tol. Kalau tidak bersedia kita buka untuk swasta yang melakukan (pembangunan) itu,” ujar Menhub.

Di sisi lain, diusulkan untuk melaksanakan manajemen rekayasa lalu lintas (lalin) dari Km 70 hingga Km 414 agar tidak memengaruhi trafik lokal di Bekasi dan Karawang.

Selain itu, diharapkan pula adanya penambahan angkutan massal sekaligus mewujudkan upaya gerakan kembali ke angkutan umum.

Baca juga: Animo Tinggi, Kemenhub Akan Tingkatkan Mudik Gratis Tahun Depan

Angkutan massal perlu ditambah. Jadi memang bagaimana kita melakukan upaya orang kembali ke angkutan umum, baik dalam kota maupun luar kota harus dilaksanakan,” tambah Menhub.

Ini juga menyangkut usulan untuk menambah sarana perkeretaapian di jalur-jalur yang masih memungkinkan untuk mempersingkat headway serta meningkatkan kapasitas angkut mengingat peminat kereta api terus meningkat.

Moda penyeberangan dan jalur laut

Menhub mengatakan bakal menjadikan Pelabuhan Ciwandan sebagai dermaga alternatif untuk meningkatkan pelayanan mudik tahun 2023.

Pengoperasian Pelabuhan Ciwandan ini juga dilakukan untuk mengurai antrean panjang di Pelabuhan Merak.

Sehingga nantinya, Pelabuhan Ciwandan akan dikelola oleh PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry.

“Pelabuhan Ciwandan akan menjadi tambahan dermaga yang di-manage oleh ASDP, walaupun itu milik Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia). Jadi settlement itu sudah terjadi,” kata Menhub.

Selain Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) serta Pelabuhan Panjang untuk mengurai antrean di Pelabuhan Bakauheni juga akan dioperasikan.

Langkah lain turut direncakanan, seperti menambah kapasitas dermaga, melakukan evaluasi ulang terhadap kinerja Pelabuhan Merak serta membuat dermaga khusus angkutan barang yang terpisah dari angkutan penumpang.

Di sisi lain, Menhub mengusulkan adanya pelebaran jalan menuju Pelabuhan Merak setelah Tol Merak selebar 1,5 meter.

Sedangkan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di pelabuhan saat peak season, juga diusulkan untuk menambahkan rest area di ruas jalan menuju ke Pelabuhan Merak atau tepatnya di Km 88.

Jelas Menhub, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan rute Jakarta-Semarang atau Surabaya untuk pelayanan rutin sebagai angkutan perintis guna mengurangi kepadatan lalin di darat.

“Karena kapasitas kita saat itu besar sekali tapi tidak terutilisasi karena belum biasa dan istimewanya untuk laut ini sebenarnya banyak sekali kapasitas yang bisa ditampung,” paparnya.

Jalur udara

Sementara untuk jalur udara, Menhub mengimbau untuk meminimalisir penambahan jumlah armada pesawat.

Di sisi lain, pengoperasian pesawat eksisting secara efektif dan efisien perlu dioptimalkan agar kegiatan mudik selanjutnya bisa berjalan sesuai harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com