JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merencakanan proyek jalan tol di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, jalan tol adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan jalur Puncak.
Rencananya jalan bebas hambatan berbayar itu akan membentang sepanjang 18 kilometer. Sementara rute jalurnya yaitu Caringin-Cisarua-Gunung Mas.
Menanggapi hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio berpendapat bahwa rencana rute Tol Puncak ini dikhawatirkan memotong dan merusak kawasan hutan di Caringin-Cisarua.
"Saya kalau lihat rutenya Caringin terus Cisarua berarti itu motong Taman Nasional Gede Pangrango? Nanti kalau itu di buka terus di dalamnya tambah berantakan lagi lho," ujar Agus kepada Kompas.com, Kamis (16/06/2022).
Baca juga: Meski Ada Rencana Jalan Tol, Pemkab Bogor Tetap Bangun Jalur Puncak II
Di sisi lain, Kawasan Puncak merupakan daerah resapan hujan. Apabila dibangun jalan tol, dikhawatirkan ekosistemnya akan semakin rusak dan berimbas pada daerah di bawahnya.
"(Kawasan Puncak) Sudah ruwet, terus mau dikorbankan lagi buat bangun jalan tol. Ya tidak usah," imbuh Agus.
Pembangunan jalan tol dinilai tidak akan menyelesaikan permasalahan kemacetan di Kawasan Puncak. Kalaupun bisa, hanya untuk sementara waktu saja.
"Itu nanti lengang dalam hitungan paling lama hanya satu bulan. Setelahnya semua orang lewat situ macet lagi," kata Agus.
Di sisi lain, Agus mempertanyakan tindakan pemerintah saat ini yang selalu membangun jalan tol sebagai solusi mengatasi kemacetan.
Baca juga: Kapan Jalan Tol Puncak Mulai Dibangun? Begini Rencana Pemerintah
"Saya tidak setuju ini, kenapa sih pemerintah sekarang itu selalu membangun jalan mesti jalan tol. Tidak menyelesaikan masalah, justru nambah masalah baru," Agus kembali menjelaskan.
Menurutnya, pemerintah lebih baik fokus menyelesaikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Lalu memaksimalkan moda transportasi massal yang ada.
"Jadi orang mau ke Bandung gak usah lewat Puncak. Tapi lewat jalan tol, sampai Sukabumi, terus Sukabumi Padalarang," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.