Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina akan Punya PLTS Raksasa, Bisa Hasilkan Listrik 3.500 Megawatt

Kompas.com - 12/06/2022, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber Forbes

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Filipina, Prime Infrastructure Holding, berencana akan membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di negara tersebut.

Perusahaan milik miliarder Enrique Razon, Jr itu diketahui baru saja mendapatkan saham mayoritas dalam proyek gas Malampaya di laut Filipina bagian barat.

Menindaklanjutinya, anak perusahaan mereka Terra Solar Philippines akan membangun PLTS raksasa yang dapat menghasilkan pasokan listrik berdaya 2.500 megawatt hingga 3.500 megawatt.

Baca juga: Sebelum Pasang PLTS Atap di Rumah, Lakukan 3 Langkah Penting Ini

Meskipun Prime Infrastructure tidak mengungkapkan nilai investasinya, namun diperkirakan pembangunan proyek ini akan menelan biaya sekitar 3 miliar Dolar AS atau setara Rp 43,7 triliun.

PLTS tersebut nantinya akan memiliki baterai yang dapat menyimpan listrik sebanyak 4.500 megawatt. Pasokan tersebut akan melampaui kapasitas Taman Surya Bhadla, yang merupakan PLTS terbesar di dunia saat ini.

Untuk diketahui, PLTS Taman Surya Bhadla yang berlokasi di India utara memiliki luas hingga 5.700 hektar dan dapat menghasilkan daya listrik sebesar 2.250 megawatt.

Dalam wawancaranya bersama Forbes, Prime Infra mengatakan akan memanfaatkan kemitraannya dengan Solar Philippines untuk mengidentifikasi lokasi potensial untuk proyek di Luzon utara dan selatan.

Solar Philippines sebelumnya sudah pernah bekerja sama dengan Prime Infra dalam mengembangkan PLTS lainnya di daerah Tarlac.

Baca juga: Pemerintah Kaji Ulang Aturan PLTS Atap, Ini Alasannya

CEO Prime Infra Guillaume Lucci mengatakan perusahaan akan memanfaatkan penurunan biaya pemasangan PLTS dalam beberapa dekade terakhir serta meningkatkan teknologi sistem penyimpanan energi baterai.

“Hal tersebut memungkinkan kami membangun infrastruktur yang penting secara ekonomi dan relevan secara sosial pada skala dunia. belum pernah dilihat sebelumnya,” tegas Guillaume.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com