Lahan Telah Siap, PTN Khonghucu Pertama di Indonesia Dibangun di Babel

BANGKA, KOMPAS.com - Lahan seluas 2,9 hektar disiapkan untuk pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Khonghucu di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Pembangunan PTN Khonghucu pertama di Indonesia itu bakal dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah pusat.

"Lahan sudah diserahterimakan dari gubernur ke Kemenag seluas 2,9 hektar untuk dibangun PTN Khonghucu pertama di Indonesia," kata Kepala Binmas Khonghucu Kanwil Kemenag Babel Sugiyo kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2022).

Sugiyo menuturkan, tahun ini Kanwil Kemenag Babel telah mengusulkan anggaran pembersihan lahan termasuk pembangunan pagar keliling.

Baca juga: Monash University BSD City, Kampus Luar Negeri Pertama di Indonesia Diresmikan

Selanjutnya pada 2023 bakal dimulai pembangunan fisik gedung PTN Khonghucu.

Menurut dia, rencana ini sudah ada sejak 2019, namun anggaran sempat terkena refocusing pandemi Covid-19.

"Pada tahun ini dimunculkan lagi bersama Matakin dan disetujui gubernur sampai lahan akhirnya didapatkan," ujar Sugiyo.

Sebagai salah satu dari enam agama resmi yang diakui negara, Khonghucu sudah selayaknya memiliki PTN.

"Babel terpilih karena sejarah Khonghucu termasuk tua. Sudah ada sejak abad ke-18 dibuktikan dengan adanya kelenteng," ujar Sugiyo.

Kehadiran PTN Khonghucu juga diharapkan dapt melahirkan lulusan strata 1 (S1) yang berpeluang diangkat sebagai pegawai negeri guru agama Khonghucu.

Di sisi lain, Sugiyo mengaku rencana pembangunan PTN Khonghucu sempat mendapat penolakan dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan alinsi masyarakat Islam.

Untuk itu dia berharap komunikasi terus dilakukan agar tidak ada yang salah paham dengan keberadaan PTN tersebut.

"Ada yang datang ke kantor Kemenag, mereka menolak atas nama aliansi. Jumlahnya sekitar 20 orang," ungkap Sugiyo.

Namun di sisi lain, kata Sugiyo, rencana pembangunan PTN Khonghucu sudah dikoordinasikan dengan pimpinan daerah terkait.

Termasuk juga dengan DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan DPRD Bangka Tengah.

"Dari DPRD menyatakan dukungan karena ini menjadi program pusat. Apalagi ini bukan usaha komersial tapi pembangunan pendidikan dan yang pertama dipilih Babel," ucap Sugiyo.

Rencana pembangunan kata Sugiyo, juga telah disampaikan secara lisan pada Presiden Joko Widodo yang juga memberikan persetujuan.