Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ringan, Asbes Tak Baik Digunakan, Kenapa?

Kompas.com - 03/06/2022, 17:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.comAsbes dikenal sebagai salah satu bahan yang diandalkan sebagai penutup atap bangunan.

Material ini terbuat dari bahan fiber dan semen dan pada umumnya memiliki ciri tampilan yang bergelombang serta ringan.

Namun rupanya, asbes tak baik digunakan. Bahkan saat ini, asbes justru jarang dipakai sebagai atap perumahan.

Menurut survei The Institution of Occupational Safety and Health (IOSH), pada masa lalu, asbes telah mengakibatkan setidaknya 107.000 pekerja konstruksi di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya.

Angka ini bahkan lebih banyak dari jumlah orang yang meninggal di jalanan akibat kecelakaan.

Baca juga: Awas Korsleting Listrik, Segera Ambil Tindakan Ini Bila Atap Bocor

"107.000 pekerja konstruksi meninggal akibat dampak dari asbes setiap tahunnya. Sementara Inggris memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia," ungkap laporan IOSH seperti dikutip Armco Asbestos Training.

Karena itu, pada tahun 1999 penggunaan asbes telah dilarang di Inggris. Sebelumnya asbes digunakan di negara tersebut baik untuk penutup atap rumah, papan isolasi, dan material lainnya.

Hingga saat ini pelarangan penggunaan asbes untuk material rumah ini pun akhirnya diikuti oleh 62 negara.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan asbes merupakan material penutup atap yang sudah lama ditinggalkan oleh para developer.

Menurutnya, material tersebut juga bahkan tidak digunakan dalam membangun rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Ternyata, Material Ini yang Bikin Atap Jadi Antibocor

"Asbes itu material penutup atap yang sudah lama ditinggalkan developer. Walaupun itu rumah sederhana untuk MBR," kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (08/03/2022).

Bambang menjelaskan, salah satu alasan asbes tak lagi digunakan karena materialnya yang dapat membahayakan penghuni rumah.

Asbes terdiri dari mineral silikat atau serat kaca yang kecil dan tajam. Kata dia, partikel kecil tersebut bisa lepas dari lembaran dan jatuh sehingga berisiko terhirup oleh penghuni rumah.

"Alasannya karena bisa berbahaya terhadap kesehatan penghuni rumah, karena material kecilnya kalau jatuh dan terhirup itu berbahaya bahkan bisa melukai saluran pernapasan, merusak paru-paru hingga mengakibatkan kematian," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com