Pendapatan Tol Jasa Marga Selama Mudik Naik 28,1 Persen Dibanding November 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan tol sebesar 28,1 persen selama H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau 22 April 2022 hingga 9 Mei 2022.

Peningkatan pendapatan tol ini melebihi proyeksi awal 27,3 persen dibandingkan kondisi normal November 2021 yang tercatat sebagai rata-rata tertinggi selama Pandemi Covid-19.

Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas (lalin) yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik (H-7 hingga H2).

Sementara sebanyak 1,78 juta kendaraan melintasi tol Jasa Marga pada periode arus balik (H1 hingga H+7).

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan hal ini dalam siaran pers, Senin (23/5/2022).

“Pada Kuartal-I tahun 2022, perusahaan mencatatkan pendapatan usaha 16 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Kuartal I-2021," ungkap Heru.

Heru menuturkan, angka tersebut merupakan akumulasi lalin dari empat Gerbang Tol (GT) Utama.

Baca juga: Kuartal I-2022, Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp 392,8 Miliar

Keempatnya adalah Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), serta GT Cikupa (arah Merak).

Heru berharap, performa ini dapat dipertahankan sampai dengan akhir tahun nanti.

Jasa Marga juga optimistis hal ini akan tercapai seiring dengan pulihnya kondisi Pandemi Covid-19 dan juga peningkatan volume lalin yang sudah jauh lebih baik.

Sebelumnya, Jasa Marga juga mencatatakan kinerja positif selama Kuartal I-2022 di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang semakin pulih.

Ini dibuktikan dengan perolehan laba bersih Rp 392,8 miliar atau melonjak 142,7 persen dibandingkan Kuartal I-2021 yakni, Rp 231 miliar.

Peningkatan kinerja Kuartal I-2022 ini merupakan keberhasilan Jasa Marga dalam menunjukkan komitmen untuk menjaga pertumbuhan kinerja.

Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,2 triliun atau tumbuh 16 persen.