Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Lebih Cepat Dibangun dan Hemat Energi, Rumah Prefabrikasi Sulit Dijual Kembali

Kompas.com - 16/05/2022, 12:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun rumah dengan metode prefabrikasi merupakan salah satu terobosan yang dapat memberikan banyak kelebihan.

Rumah yang dibangun dengan metode prefabrikasi relatif membutuhkan waktu lebih singkat daripada metode konvensional pada umumnya. 

Pasalnya, dengan metode tersebut, setiap komponen bangunan dibuat di luar lokasi proyek. Setelah jadi, barulah dibawa dan dipasang.  

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Pembangunan Rumah Selesai Tepat Waktu

Dengan metode ini, memungkinkan seseorang untuk membangun rumah dengan cepat, mudah dan dalam skala produksi massal. 

Namun, tahukah Anda apa saja kelebihan dan kekurangan rumah prefabriaksi? Dilansir Point2Homes, berikut plus minusnya: 

1. Harganya terjangkau

Membangun rumah prefabrikasi secara signifikan lebih murah daripada membangun dengan metode konvensional.

Pabrikan akan memproduksi material bangunan dalam jumlah besar, yang menghasilkan biaya lebih rendah.

Anda juga tidak perlu khawatir untuk menyewa arsitek atau desainer, karena rumah prefabrikasi akan dikirim ke lokasi dalam satu paket yang mencakup dinding, atap, pintu, jendela, dan rekayasa struktur.

Harga rumah prefabrikasi biasanya dihitung per meter persegi dengan jumlah separuh lebih rendah ketimbang harga rumah konvensional.

2. Simpel dan lebih cepat dibuat

Rumah prefabrikasi dibangun di pabrik, yang berarti Anda tidak perlu khawatir tentang penundaan yang disebabkan oleh cuaca buruk.

Dari pabrik, paket komponen-kompenen bangunan akan dikirimkan ke lokasi proyek untuk kemudian dirakit di atas fondasi yang telah dibuat sebelumnya.

Bergantung pada ukurannya, rumah prefabrikasi dapat dibangun hanya dalam waktu 3 atau 4 bulan.

Tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga biaya tenaga kerja.

3. Hemat energi dan ramah lingkungan

Memiliki rumah hemat energi tidak hanya bermanfaat untuk tagihan bulanan Anda, tetapi juga lebih baik bagi lingkungan.

Ketika kita berjuang menuju jejak karbon yang lebih rendah, rumah prefabrikasi mungkin bisa menjadi solusinya.

Mengingat fakta bahwa rumah tersebut berasal dari lini produksi di pabrik, tidak hanya masalah kualitas yang dikontrol, tetapi juga pengelolaan limbah.

Hal ini karena produsen tahu persis berapa banyak bahan yang perlu mereka gunakan untuk setiap proyek rumah prefabrikasi.

Rumah prefabrikasi juga ramah lingkungan karena bisa dilengkapi dengan panel surya, atau bahkan bahan daur ulang untuk proses kustomasi.

4. Memungkinkan untuk pindah

Dengan rumah prefabrikasi, Anda memiliki kemewahan karena tidak harus tinggal di tempat yang sama selama 20-30 tahun.

Anda bisa pindah ke tempat lain. Bukankah lebih menarik untuk membawa rumah saat Anda pergi? Karena cara rumah prefabrikasi dirancang, sangat praktis dan bisa dipindahkan.

Meski terlihat mengesankan, rumah prefabrikasi juga ternyata memiliki sejumlah kekurangan.

Berikut yang harus Anda pertimbangkan:

1. Pembatasan lokasi

Sebelum memilih tempat untuk membangun rumah prefabrikasi, selalu periksa apakah Anda benar-benar bisa menetap di sana.

Banyak kota dan lingkungan dengan peraturan zonasi yang tidak mengizinkan Anda untuk membangun rumah prefabrikasi.

Beberapa tempat bahkan mungkin mewaspadai rumah prefabrikasi karena dianggap berdampak negatif pada nilai jual rumah tetangga.

Anda juga dapat mengalami kesulitan terkait batasan ukuran dan material, serta perjanjian lahan, jadi sebaiknya telusuri lokasi pembangunan dengan saksama.

2. Lebih sedikit opsi untuk kustomisasi

Rumah prefabrikasi memang lebih terjangkau karena dibangun di dalam pabrik. Namun, produksi lini juga memiliki sedikit ruang untuk penyesuaian.

Sebagai pembeli, Anda memiliki hak suara dalam sentuhan akhir seperti warna, bahan untuk pintu dan lemari, bahkan paket peralatan, tetapi ukuran dan bentuk rumah prefabrikasi tidak bisa dikostumisasi.

3. Biaya tambahan

Meskipun rumah prefabrikasi lebih murah daripada rumah tradisional, ada beberapa biaya yang perlu Anda waspadai.

Biaya tersebut termasuk pembelian lahan dan biaya pengujian tanah.

Ini akan menentukan apakah Anda memerlukan pekerjaan tambahan fondasi, seperti pemasangan balok penyangga.

Jika tanah yang ingin Anda bangun tidak dilengkapi saluran pembuangan lokal, Anda mungkin harus mencari sistem septik.

Anda juga perlu memasang pipa ledeng, listrik, gas, dan kabel.

Sementara beberapa produsen rumah prefabrikasi menawarkan opsi untuk garasi, ini bukan praktik standar dan akan menambah biaya Anda, bersama dengan pengerasan jalan, dan lansekap.

4. Lebih sulit dijual

Meskipun rumah prefabrikasi telah meningkat kualitasnya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi faktanya rumah tersebut sulit untuk dijual kembali.

Pasalnya, rumah prefabrikasi belum familiar dan berbeda dari rumah pada umumnya.

Selain itu, pemberi pinjaman menyangsikan rumah prefabrikasi karena rumah tidak bertahan dalam jangka waktu lama.

Jika calon pembeli ingin mendapatkan hipotek untuk membayarnya, mereka akan mengalami kesulitan pembiayaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com