Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2022, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.comMacet adalah fenomena yang tidak bisa terhindarkan selama masa mudik dan balik Lebaran berlangsung.

Salah satunya adalah karena masyarakat masih lebih mengandalkan penggunaan kendaraan pribadi dibandingkan dengan transportasi umum.

Terkait hal ini, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno berpendapat, sudah saatnya pemerintah membenahi transportasi umum di tempat tujuan mudik.

Hal ini tetap perlu dilakukan meskipun saat ini waktu tempuh para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi sudah terpangkas dengan cukup signifikan dengan adanya pembangunan tol secara masif.

“Akan tetapi, berbagai negara yang lebih maju dari Indonesia dan sama-sama memiliki tradisi mudik, memiliki satu faktor pembeda yaitu transportasi umum yang memadai ke daerah tujuan,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Punahnya Angkutan Lokal Jadi Salah Satu Penyebab Kemacetan Selama Mudik

Menurutnya, pemerintah dinilai perlu menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembenahan transportasi umum di daerah-daerah tujuan mudik.

Ketiadaan transportasi umum yang memadai di kampung halaman adalah salah satu faktor pendorong banyak pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan panjang selama arus mudik dan balik.

“Itu mestinya pemerintah pusat punya dana alokasi khusus (DAK) untuk membenahi transportasi umum di daerah. Kalau itu sudah, kelompok-kelompok kecil ini diangkut pakai bus gratis sekalian,” tambah Djoko.

Sedangkan untuk saat ini, hanya beberapa kota di Jawa yang memiliki transportasi umum yang relatif memadai dan membantu distribusi para pemudik ke kampung halaman masing-masing.

Misalnya, Bus Trans Semarang di Semarang, Bus Batik Solo Trans (Solo Raya), Bus Trans Banyumas (Kab. Banyumas), Bus Semanggi Surabaya di Surabaya dan Trans Pakuan di Bogor.

Baca juga: Berkat Popok, Pasangan Suami Istri Ini Tak Terjebak Macet Panjang

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com