Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepadatan Pelabuhan Merak saat Malam Hari, Ini Rekomendasi Menhub

Kompas.com - 26/04/2022, 19:22 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa Pelabuhan Merak kerap terjadi kepadatan kendaraan pada malam hari.

Kondisi itu berbeda saat siang hari hari yang cenderung tidak terlalu padat. Sehingga dirasa perlu strategi khusus untuk mengatasi permasalahan ini.

Oleh sebab itu, Menhub meminta adanya persebaran pergerakan penumpang lebih merata ke siang hari. Agar arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni lancar.

Baca juga: Perbaikan Ruas Tol Lampung-Palembang Kelar, Tapi Pemudik Harus Perhatikan Ini

"Saya rekomendasikan ada disparitas harga tiket penyeberangan di siang hari dengan malam hari. Siang hari dibuat lebih murah sehingga diharapkan pergerakan lebih merata," ujar Budi dikutip dari situs resmi Kemenhub, Selasa (26/04/2022).

Selain itu, perlu dilakukan penambahan dua dermaga milik Pelindo untuk memperlancar pergerakan kapal.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengimbau kepada masyarkat untuk memanfaatkan tanggal 26-28 April 2022 untuk menyeberang.

"Jangan menunggu puncak mudiknya, agar tidak terjadi kepadatan," jelasnya.

Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan tim satgas untuk mengamankan jalur di wilayah Lampung, dari kemungkinan terjadinya aksi begal.

Baca juga: Arus Lalin Tol di Luar Pulau Jawa Diprediksi Naik Hingga 65 Persen

"Kita ingin memberikan rasa aman dan selamat kepada para pemudik yang melakukan perjalanan melewati rute ini," tandasnya.

Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi salah satu dari dua titik yang diprediksi akan terjadi kepadatan dan menjadi perhatian khusus untuk ditangani, selain jalur Bekasi-Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com