Kuartal I-2022, Hanya 278 Unit Apartemen yang Laku di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak besar pada sektor apartemen di Indonesia. Bahkan di awal tahun 2022 belum ada kabar baik dari sektor ini.

Berdasarkan Colliers Quarterly Report Kuartal 1 (Q1) 2022, dikatakan permintaan terhadap apartemen menunjukkan tren menurun bila dibandingkan dengan Q4 2021.

“Hanya 278 unit yang terjual di Q4 2022, turun jauh dibandingkan dengan 516 unit di Q4 2021,” ujar Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto dalam laporan tersebut.

Situasi ini mirip dengan tahun lalu ketika pembatasan mobilisasi terjadi dan jumlah kasus covid-19 naik di Q2 dan Q3 sehingga menyebabkan turunnya penjualan apartemen.

Pelanggan potensial cenderung menunggu dan melihat selama periode terjadinya kenaikan jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Melongok Fasilitas Apartemen Terbaik di Dunia

Rata-rata take-up rate mencapai 87,65 persen, bergerak ke atas sedikit yakni sebesar 0,13 persen quartal on quartal (QOQ) atau 0,53 persen year on year (YOY).

Selain itu, penyerapan proyek apartemen yang sedang dibangun kurang diminati, menunjukkan bahwa kinerja penjualan apartemen kian memburuk.

Meskipun pemerintah telah memberikan insentif berupa diskon PPN, calon pembeli lebih tertarik membeli unit yang sudah tersedia.

“Untuk sektor perumahan apartemen, insentif PPN sepertinya kurang berdampak dalam meningkatkan penjualan,” tambah Ferry.

Dikatakan jumlah insentif PPN yang berkurang dari penerapan awal sepertinya dianggap oleh sebagian besar pelanggan potensial terlalu berisiko.

Baca juga: Mengenal Aparthouse, Hunian Kombinasi Apartemen dan Rumah Tapak

Prospek investasi apartemen juga tidak pasti karena Kementerian Keuangan telah mengumumkan peningkatan tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen mulai April 2022.

Ini juga menambah kebingungan karena peratruran PPN (kenaikan dan pengurangan) bertentangan satu sama lain.

Di sisi lain, Colliers masih memiliki pandangan positif tentang membaiknya pasar apartemen di Jakarta terutama jumlah kasus Covid-19 yang semakin melandai.