KOMPAS.com - Dapur adalah salah satu ruang servis dengan peranan penting yang kerap berada di bagian belakang rumah.
Namun, tahukah Anda bahwa rancangan penempatan dapur di belakang rumah dibuat atas dasar budaya hingga fengsui?
Menurut arsitek sekaligus pengurus Badan Pelestarian Arsitektur IAI Nasional Aditya Wirawan Fitrianto, dapur kerap berada di belakang rumah karena mengikuti kebudayaan nenek moyang masing-masing daerah.
Hal ini karena proses memasaknya masih tradisional membutuhkan ruang yang besar, serta tidak menggunakan peralatan canggih seperti sekarang.
Contohnya pada rumah adat Mbaru Niang yang terletak di Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.
Baca juga: Bagaimana Cara Membersihkan Cipratan Minyak Goreng pada Alat Dapur?
Sementara dari sisi fengsui, memiliki dapur di bagian lebih dalam di rumah dapat diartikan sebagai kekayaan yang lebih terlindungi.
Posisi dapur di area tersebut juga cenderung bisa mengarahkan rumah secara keseluruhan.
Dapur memiliki banyak energi api yang berasal dari kompor. Sehingga, memiliki dapur di posisi Li yang melambangkan ketenaran dan reputasi dapat membantu mengaktifkan energi api serta mendukung penghuni rumah agar bisa terlihat dan dikenali.
Selain itu, api dapat mendukung tanah dalam sistem lima elemen. Sementara, Gen yang berarti pengetahuan dan Kun yang berarti kemitraan diketahui memiliki kaitan dengan tanah, sehingga keduanya merupakan area yang sesuai untuk dapur.
Baca juga: Tertarik Bikin Ruang Dapur Terbuka? Intip Dulu Kelebihannya
Lebih lanjut, peletakkan kompor akan lebih baik jika penggunanya bisa melihat pintu masuk ke dapur saat memasak karena kompor adalah sumber daya yang artinya adalah pusat kekayaan di rumah.
Tidak hanya itu, peletakkan kompor yang baik juga berarti lebih banyak peluang dan sumber daya yang mengalir ke arah penghuninya. Ini juga bisa membantu agar pengguna dapur merasa nyaman dan tenang saat memasak.
Tetapi, jika letak kompor tidak dapat melihat pintu masuk utama ke dapur, menaruh cermin di arah pintu masuk dapur bisa menjadi solusi.
Kendati demikian, kini di tengah tuntutan gaya hidup yang semakin praktis, posisi dapur bergeser dan terus mengalami perubahan.
“Perubahan tata letak tersebut didasari pada karakter, gaya hidup dan budaya dari pemilik rumah, serta bertumbuhnya informasi tentang desain ruangan yang mengikuti tren,” ujar Aditya, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, banyak orang yang berani menempatkan dapur di bagian depan hunian dengan tujuan untuk mencegah orang asing masuk ke rumah terlalu dalam.
Pemindahan dapur ke area depan akan terhubung langsung dengan area terbuka, aliran udara dan asap terjamin lebih lancar.
Pemipaan buangan air limbah dapur juga menjadi lebih dekat ke arah saluran air utama yang biasanya berada di depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.