Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerucuk Bambu Sirkuit Formula E Ancol Dinilai Aman, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/03/2022, 11:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) atau Sirkuit Ancol menggunakan cerucuk bambu sebagai material lapisan bawah lintasan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, penggunaan bambu sudah sesuai dengan ketentuan dan perhitungan teknik.

"Secara teknis di lokasi pengerjaannya perlu ada penguatan menggunakan bambu. Jadi, penggunaan cerucuk bambu itu sudah melalui perhitungan teknis di lapangan," jelas Riza dikutip dari Antara, Selasa (22/3/2022).

Selain itu, pemilihan cerucuk bambu juga didasari pada antisipasi pengeluaran tidak efektif mengingat pembangunan dan perlombaan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.

Mendukung pernyataan tersebut, Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Ari Wibowo memaparkan, penggunaan bambu bertujuan untuk melapisi bawah lintasan karena tahan air.

Baca juga: Jelang Formula E, Proyek Sirkuit Ancol Rampung 80 Persen

Bambu digunakan karena dari lima zona konstruksi, zona lima sepanjang satu kilometer merupakan tanah lunak sehingga tergolong sulit dikerjakan.

"Jadi zona lima ini paling sulit serta paling menguras energi dan konsentrasi," ungkap Ari.

Terkait hal ini, Pengamat Perkerasan Jalan dan Aspal yang pernah menjabat sebagai Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Purnomo berpendapat, material cerucuk bambu aman digunakan.

"Cerucuk aman," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Adapun alasannya adalah karena cerucuk bambu awet, tahan lama dan kuat karena selalu basah.

Baca juga: Sejarah Ancol, Venue Digelarnya Ajang Formula E Berawal dari Kunjungan Bung Karno ke Disneyland

Tidak hanya itu, penggunaan material cerucuk bambu juga bukan pertama kali dilakukan.

Pada kawasan dengan permukaan tanah yang bersifat lembek, seperti di daerah rawa Kalimantan Tengah atau Pantai Timur Sumatera, cerucuk bambu merupakan material utama fondasi pengaspalan jalan.

"Tetapi, masalahnya kayu gelam (dolken) ini mahal. Oleh karena itu, bisa diganti dengan bambu yang mudah didapat dan tumbuh di mana-mana," pungkas Purnomo.

Sementara itu, pengerjaan Sirkuit Ancol per 21 Maret 2022 dilaporkan telah mencapai 80 persen penyelesaian.

“Sirkuit sepanjang 2,4 kilometer itu sudah selesai proses pengaspalannya dan tahapan selanjutnya yakni penanaman rumput di sepanjang jalur sirkuit,” ungkap Riza.

Dengan panjang 2,4 kilometer dan lebar 12 meter, Sirkuit Ancol akan memiliki 18 tikungan dengan desain yang dibuat menyerupai kuda lumping.

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan proyek ini rampung pada awal April 2022 agar siap digunakan sebagai venue balap mobil listrik internasional Formula E pada 4 Juni 2022.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com