JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang beranggapaan semua jenis minyak dapat digunakan untuk memoles furnitur kayu sehingga membuatnya tampak baru.
Bahkan ada yang menggunakan minyak goreng atau minyak sayur yang biasanya dimanfaatkan untuk memasak.
Namun ternyata, penggunaan minyak goreng untuk furnitur kayu tidak dianjurkan. Seperti dikutip dari Thrifty Fun, minyak jenis ini bisa menjadi tengik seiring berjalannya waktu.
Karena itu, jangan kaget bila furnitur yang telah Anda poles dengan minyak goreng tiba-tiba mengeluarkan bau tidak sedap.
Tak hanya itu, penggunaan minyak goreng juga membuat permukaan furnitur Anda terasa lengket dan mudah ditempeli debu.
Baca juga: DPR Akan Pantau Kebijakan Pemerintah Sebelum Panggil Mendag soal Minyak Goreng
Minyak goreng pada dasarnya mengandung lemak tak jenuh, yang memiliki ikatan karbon rangkap dalam struktur molekulnya.
Bila terkena udara, karbon akan terikat dengan oksigen dan menghasilkan senyawa aldehida, keton, atau asam karboksilat. Senyawa-senyawa tersebut yang memunculkan bau tengik.
Daripada mengambil risiko menggunakan minyak goreng pada furnitur, lebih disarankan menggunakan minyak biji rami (flaxseed oil).
Dilansir dari Vermont Woods Studios, minyak biji rami merupakan pelapis kayu paling populer di dunia. Minyak ini dapat meresap jauh ke dalam serat kayu untuk melindungi furnitur dari goresan dan perubahan kelembaban.
Pilihan lainnya dalah minyak tung yang merupakan produk minyak nabati dari biji pohon tung di Asia Timur. Minyak ini juga populer sebagai pelapis kayu karena dapat membuat serat kayu tetap awet.
Baca juga: Didominasi Barang dari Malaysia, Harga Minyak Goreng di Kaltara Justru Turun
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.