Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Syarifah Syaukat
Mahasiswa CEP Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia

Mahasiswa CEP Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, ini juga seorang peneliti senior sejak 2009 hingga saat ini pada Pusat Penelitian Geografi Terapan FMIPA UI.

Sejak 2020, Syarifah menempati posisi sebagai Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia.

Crazy Rich Indonesia, dan Laporan Kekayaan dalam Perspektif ESG

Kompas.com - 14/03/2022, 10:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

THE WEALTH REPORT atau TWR yang dilekuarkan oleh Knight Frank Global adalah hasil riset mengenai pertumbuhan tahunan Ultra High Net Worth Individual (UHNWI).

Hal ini termasuk preferensi investasi dan pola belanjanya, dan tren baru dalam sektor investasi dan pengelolaan aset yang berkembang dalam skala global.

UHNWI adalah individu yang memiliki kekayaan setidaknya 30 juta dollar AS atau setara Rp 430 miliar. Kita mengenal UHNWI dengan sebutan crazy rich.

Bahasan TWR umumnya diawali dengan pengolahan data statistik yang menjelaskan tren pertumbuhan UHNWI di 200 negara di dunia.

Selanjutnya TWR menelaah detil preferensi investasi dan pola belanja UHNWI yang dibahas berjenjang, pada skala regional dan global.

Temuan dalam TWR terkait preferensi dan pola belanja UHNWI didapatkan dari attitude survey, dengan keterlibatan 600 responden yang berlatar belakang private bankers, wealth advisors dan pengelola aset dari berbagai belahan dunia.

Survei ini dilakukan selama kurun waktu Oktober-November 2021.

Berdasarkan TWR 2022, disebutkan bahwa UHNWI di Indonesia diprediksi akan tumbuh menjadi 1.810 jiwa pada tahun 2026.

Pertumbuhan UHNWI Indonesia ini masuk pada kategori tertinggi di Asia, bersama dengan Malaysia, Singapura, Cina, Korea Selatan, Filipina, dan India.

Salah satu tren yang konsisten diidentifikasi dalam TWR adalah terkait ESG, atau Environment, Social dan Governance sebagai konsep dalam upaya pemeliharaan lingkungan hidup yang dilakukan dalam mengelola aset atau bisnis.

ESG disebutkan dalam TWR sebagai suatu instrumen fundamental yang dirujuk oleh korporasi untuk menjalankan strategi bisnis dan investasi.

Instrumen ini juga digunakan sebagai acuan global dalam mencapai pengurangan emisi karbon, dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Pada TWR 2020, green agenda disebutkan telah menjadi perspektif yang mewarnai pengambilan keputusan oleh para UHNWI.

Hal ini diindikasikan oleh 50 persen responden yang menyatakan pentingnya faktor akses menuju green space bagi para UHNWI dalam memilih hunian.

Bahkan faktor ini mengalahkan faktor ketersediaan fasilitas dan desain properti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com