Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Disebut Kereta Cepat, Ini Perbedaan Teknologi KCJB dan Shinkansen

Kompas.com - Diperbarui 12/01/2023, 19:48 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pengoperasian kereta api cepat telah diterapkan di banyak negara di seluruh dunia, seperti Jepang, China hinga negara-negara di Benua Eropa.

Rekor kereta api tercepat saat ini dipegang oleh Shinkansen Seri L0 yang tengah dikembangkan oleh Central Japan Railway Company (JR Central) dengan kemampuan melaju hingga 601 kilometer per hour (kph).

Tidak kalah dengan negara lain, Indonesia kini juga tengah mengembangkan proyek kereta api cepat jurusan Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kecepatan 350 kph.

Berikut Kompas.com rangkum perbedaan teknologi antara kedua kereta cepat ini:

KCJB

KCJB dikabarkan akan menggunakan sistem persinyalan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk pengoperasiannya.

Baca juga: Ada Teknologi GSM-R, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Tidak Ganggu Sinyal Publik

Teknologi GSM-R berperan sebagai teknologi transmisi data (train control data) yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan. Ini merupakan teknologi yang dipakai di China Railway.

Teknologi tersebut dipilih karena GSM-R dinilai sudah matang dari sisi keselamatan dan telah dioperasikan di banyak operator kereta api cepat dunia.

Selain itu, GSM-R juga termasuk teknologi yang stabil dan sudah terstandarisasi oleh International Union of Railways (UIC).

Manager Technical Design PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Indra Yulianto menjelaskan, selain penggunaan frekuensi GSM-R, KCJB akan dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian, dilansir dari laman resmi KCIC, Minggu (6/3/2022).

Sistem tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R.

Misalnya, saat persinyalan turun ke backup system, kecepatan jelajah maksimum kereta akan berkurang dari 350 kph menjadi 300 kph.

Baca juga: Mesin Las Canggih Digunakan untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Seperti Apa Teknologinya?

GM Corporate Secretary Mirza Soraya menyebutkan, saat ini PT KCIC sedang membahas kerja sama penggunaan frekuensi Telkomsel untuk mendukung persinyalan KCJB yang dimediasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

PT KCIC bersama dengan Telkomsel tengah merumuskan batasan-batasan yang aman sehingga penggunaan frekuensi GSM-R di pita 900 MHz untuk Kereta Api Cepat tidak menganggu jaringan GSM publik yang digunakan masyarakat umum.

Terkait hal ini, Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Harno Trimadi menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk mengkaji dan menguasai lebih dalam mengenai teknologi tersebut.

“Teknologi GSM-R perlu segera dikuasai dengan baik untuk memastikan penggunaan teknologi baru ini betul-betul dapat mewujudkan keselamatan, kenyamanan pengguna dan pengoperasian kereta api serta tidak mengganggu jaringan GSM publik yang digunakan oleh masyarakat umum saat ini,” jelas Harno, dilansir dari Kompas.com.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com