KOMPAS.com – Pengoperasian kereta api cepat telah diterapkan di banyak negara di seluruh dunia, seperti Jepang, China hinga negara-negara di Benua Eropa.
Rekor kereta api tercepat saat ini dipegang oleh Shinkansen Seri L0 yang tengah dikembangkan oleh Central Japan Railway Company (JR Central) dengan kemampuan melaju hingga 601 kilometer per hour (kph).
Tidak kalah dengan negara lain, Indonesia kini juga tengah mengembangkan proyek kereta api cepat jurusan Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kecepatan 350 kph.
Berikut Kompas.com rangkum perbedaan teknologi antara kedua kereta cepat ini:
KCJB dikabarkan akan menggunakan sistem persinyalan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk pengoperasiannya.
Baca juga: Ada Teknologi GSM-R, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Tidak Ganggu Sinyal Publik
Teknologi GSM-R berperan sebagai teknologi transmisi data (train control data) yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan. Ini merupakan teknologi yang dipakai di China Railway.
Teknologi tersebut dipilih karena GSM-R dinilai sudah matang dari sisi keselamatan dan telah dioperasikan di banyak operator kereta api cepat dunia.
Selain itu, GSM-R juga termasuk teknologi yang stabil dan sudah terstandarisasi oleh International Union of Railways (UIC).
Manager Technical Design PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Indra Yulianto menjelaskan, selain penggunaan frekuensi GSM-R, KCJB akan dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian, dilansir dari laman resmi KCIC, Minggu (6/3/2022).
Sistem tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.