Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan BIM, Pasar Thumburuni Papua Habiskan APBN Rp 104 Miliar

Kompas.com - 14/02/2022, 13:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai upaya untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, pemerintah mewujudkan pembangunan Pasar Thumburuni di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Pembangunan ini dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2021-2023 senilai Rp 104 miliar.

Dimulainya pengerjaan Pasar Thumburuni ditandai dengan kegiatan ground breaking pada Rabu (9/2/2022) dan ditargetkan rampung dalam 570 hari pengerjaan.

Adapun Pasar Thumburuni adalah pasar pertama di Pulau Papua yang mengimplementasikan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan penerapan Building Information Modelling (BIM).

“Harapan kami, penerapan prinsip bangunan gedung hijau bukan hanya dalam tahap perencanaan, tetapi juga pelaksanaan, serta operasi dan pemeliharaan,” ujar Dorektur Prasarana Strategis Essy Asiah, dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (14/2/2022).

Baca juga: 1.520 Rumah Tak Layak Huni di Papua Barat Dibedah

Pasar ini akan berdiri di lahan seluas 9.568 meter persegi dengan luas bangunan sebesar 13.563 meter persegi.

Selain itu, Pasar Thumburuni akan dibangunan dengan ketinggian 4 lantai dan mencakup sejumlah 974 unit los dan 166 unit kios.

Untuk diketahui, pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Bupati Fakfak terkait permohonan pembangunan kembali Pasar Thumburuni yang terbakar akibat bencana kerusuhan sosial tahun 2019 lalu.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan sekaligus perekonomian rakyat serta menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata dan lebih baik.

Sedangkan harapannya, infrastruktur baru tersebut dapat mengakomodir aktivitas pedagang dan memenuhi kebutuhan pokok, pakaian dan elektronik masyarakat sekitar.

“Tidak lupa agar penyedia jasa melakukan 5T, yaitu tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat administrasi dan tepat manfaat agar menjadi pasar yang bermanfaat untuk pedagang dan juga rakyat setempat,” pungkas Essy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com