Anda Harus Tahu, Ini 4 Lokasi Rumah yang Dipandang Buruk dalam Fengsui

KOMPAS.com - Lokasi merupakan salah satu hal penting ketika seseorang memutuskan untuk membeli rumah.

Tidak hanya menyangkut soal kemudahan akses, lokasi juga dapat mempengaruhi keberuntungan dan kemakmuran seseorang dalam fengsui.

Dengan semakin baik lokasi, maka semakin baik pula hidup Anda. Tetapi, tidak semuanya dipandang bagus menurut fengsui.

Maka dari itu, Anda harus mengetahui beberapa lokasi rumah yang dianggap buruk dan sebaiknya dihindari dalam ilmu tersebut seperti berikut ini:

1. Atas bukit

Ketika rumah terletak di atas bukit serta tidak ada penyangga dan semuanya terlalu terbuka ini merupakan lokasi yang tidak stabil, juga tidak terlindungi.

Solusinya, fengsui menyarankan membangun dek untuk memberikan stabilitas lebih pada rumah.

2. Tusuk sate

Sudah menjadi rahasia umum jika rumah tusuk sate atau berada di posisi persimpangan T dalam fengsui kurang ideal dan dianggap dapat mendatangkan situasi buruk dari jalan.

Posisi ini dapat diperbaiki dengan menempatkan cermin bagua tradisional (dengan delapan trigram membingkai perimeter) menghadap lalu lintas (lalin) yang datang.

Baca juga: Benarkah Rumah Hadap Laut atau Sungai Bawa Hoki? Begini Kata Pakar

Selain itu, Anda juga bisa menanam aneka semak dan pohon untuk menciptakan penghalang energi dalam melindungi rumah, menahan energi jalan dan lalin, serta berbagai risiko buruk lainnya.

3. Ada pohon tepat di depan rumah

Keberadaan pohon dalam fengsui memang sangatlah baik dan berkontribusi menambah energi positif pada rumah.

Sayangnya, pohon bisa menjadi masalah jika berada tepat di depan pintu masuk. Untuk memperbaikinya adalah dengan memindahkan pintu.

Anda juga bisa merawat dan memangkas pohon agar tidak menghalangi pandangan dari pintu depan rumah.

4. Jalan buntu

Jalan buntu adalah tantangan yang sama seperti persimpangan T atau rumah tusuk sate jika rumah Anda terletak di ujung jalan buntu.

Hal ini juga dapat diperbaiki dengan menempatkan cermin bagua tradisional (dengan delapan trigram membingkai perimeter) menghadap lalu lintas yang datang.