The Okura Residence and Hotel Jakarta Mulai Dibangun, Investasi Rp 2,7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti asal Jepang, Mitsubishi Estate Co, Ltd bersama Duta Putra Land (DPL) dan PT Rizki Bukit Abadi (RBA) memulai pembangunan The Okura Residences and Hotel di Jakarta.

The Okura Residence and Hotel ini merupakan brand Okura pertama yang dibangun di Indonesia.

CEO DPL Ali Munanda Soedarsono mengatakan kerja sama dengan Mitsubishi dan RBA dilakukan dengan skema joint venture dalam satu bendera PT Bima Sarana Perkasa (BSP).

Untuk merealisasikan proyek ini, BSP membenamkan investasi senilai Rp 2,7 triliun.

"Besaran investasi ini mencakup tanah, dan konstruksi," ujar Ali menjawab pertanyaan Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Mengintip Apartemen Mewah Crazy Rich Indonesia Seharga Rp 70 Juta Per Meter Persegi

The Okura Residences and Hotel mencakup bangunan 46 lantai yang terdiri dari 352 unit apartemen strata title, 181 serviced apartment and hotel, dan ritel dengan total luas 95.000 meter persegi. 

BSP menunjuk Jisho Sekkei sebagai arsitek, dan HBA Tokyo-Jakarta sebagai perancang interiornya.

Menurut Ali, proyek ini berlokasi strategis di jalan Gatot Subroto yang merupakan jalan protokol di CBD Jakarta, aksesibilitas memadai, nyaman serta dekat kedutaan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan stasiun LRT yang akan beroperasi pada tahun 2022.

BSP telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan The Okura Hotel Management untuk mengelola serviced apartment dan hotel proyek ini.

Untuk diketahui, Okura merupakan international chain dengan klasifikasi bintang lima internasional.

Kekhasan brand ini adalah budaya dan konsep omotenashi atau melayani dengan berakar semangat dan keramahtamahan Jepang.

Fasilitas yang melengkapinya antara lain all-day dining, Japanese Restaurant, Club Lounge, Banguet room, Meeting Room, Indoor dan Outdoor swimming pool, Fitness Center, Stone Onsen, dan lain-lain.

Adapun untuk apartemen strata title tipikal yang ditawarkan mulai dari harga terendah Rp 3,7 miliar. Sementara untuk griya tawang atau penthouse, harga termurahnya dipatok Rp 13 miliar.

Ali menargetkan investor internasional yang berasal dari Jepang, China, Korea Selatan, dan lain-lain sebagai pasar utama selain pembeli domestik.

The Okura Residence and Hotel dipastikan beroperasi pada 2025 mendatang.