Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Cisumdawu, Tol Pertama di Indonesia yang Dilengkapi Terowongan

Kompas.com - 25/01/2022, 21:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah melalui pengadaan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Melalui pengoperasian jalan tol tersebut, diharapkan arus mobilisasi barang dan jasa bisa menjadi lebih efisien sekaligus mendukung pertumbuhan wilayah sekitar.

Adapun fakta-fakta Jalan Tol Cisumdawu yang harus Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1. Profil Jalan Tol Cisumdawu

Jalan Tol Cisumdawu terletak di Jawa Barat dan sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu, Majalengka, Kuningan, dan Kawasan Rebana.

Baca juga: Tol Cisumdawu Seksi 1 Beroperasi, Cileunyi-Pamulihan Cuma 15 Menit

Jalan tol ini mulai dibangun pada tahun 2011 dan dioperasikan pada hari Selasa (25/1/2022) khusus Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan

Harapannya pada bulan Juni tahun 2022, seluruh seksi Jalan Tol Cisumdawu telah rampung dan bisa dioperasikan.

PT Citra Karya Jabar Tol menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana. Adapun nilai investasinya adalah sebesar Rp 8,41 triliun.

Selain itu, jalan tol sepanjang 60,1 kilometer ini disebut sebagai salah satu jalan tol dengan pemandangan terindah karena dikelilingi oleh 3 gunung vulkanik, yaitu Gunung Tampomas, Manglayang dan Patuha.

2. Jumlah seksi jalan tol

Dengan panjang mencapai 60,1 kilometer, Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi jalan, antara lain:

1. Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 kilometer dan dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF),

2. Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer yang juga dikerjakan oleh pemerintah untuk menaikkan kelayakan investasi tol tersebut dengan progres fisik mencapai 97 persen,

3. Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer yang dikerjakan oleh BUJT yakni PT. Citra Karya Jabar Tol dengan capaian penyelesaian konstruksi 100 persen,

4. Seksi 4 Cimalaka–Legok sepanjang 8,20 kilometer yang juga dibangun oleh PT. Citra Karya Jabar Tol dengan capaian konstruksi 18,9 persen,

5. Seksi 6 Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer oleh PT. Citra Karya Jabar Tol dengan capaian konstruksi sebesar 37,3 persen dan

6. Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan oleh PT. Citra Karya Jabar Tol dengan capaian konstruksi sebesar 86,5%.

3. Tarif tol seksi 1

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, tarif Tol Cisumdawi seksi 1 yang ditetapkan untuk golongan 1 adalah sebesar Rp 1.000 per kilometer.

Sedangkan untuk golongan II dan III dikenakan tarif tol sebesar Rp 1.500 per kilometer dan golongan IV dan V Rp 2.000 per kilometer.

Adapun tarif tol seksi 1 selama 2 minggu ke depan sejak pembukaan pertamanya, akan dikenai biaya Rp 0. Hal ini disebut sebagai bentuk sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait pengadaan infrastruktur jalan tol baru.

4. Terowongan

Tol Cisumdawu adalah jalan tol pertama di Indonesia yang memiliki terowongan. Terowongan yang terletak di seksi 2 jalan tol ini memiliki panjang 472 meter dengan diameter 14 meter.

Dilansir dari laman resmi Bina Marga Kementerian PUPR, pembuatan terowongan yang menembus bukit tersebut menggunakan teknologi New Austrian Tunneling Methods (NATDM).

Lebih lanjut metode penggalian yang digunakan dalam konstruksi terowongan Tol Cisumdawu adalah three-bench seven-step yang dapat menstabilkan pemuka terowongan tanpa memerlukan tambahan penyangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com