Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Trans-Sumatera Berdiri di Atas Tanah Berkontur, Begini Cara Pemeliharaannya

Kompas.com - 22/01/2022, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresasi PT Hutama Karya (Persero) yang telah melakukan pemeliharaan dan perbaikan rutin dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Kedua ruas tersebut adalah Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka). 

Menurutnya, Hutama Karya selaku pengelola jalan tol, telah bertanggung jawab dalam memastikan peningkatan Standar Pelayanan Minimum (SPM) ruas jalan tol tersebut. Di beberapa titik juga sudah tidak ditemukan lagi lubang.

"Semoga Hutama Karya dapat terus mempertahankan kualitas jalan tol dan terus meningkatkan SPM tol yang dikelola," kata Basuki dalam keterangannya, Sabtu (22/01/2022).

Lalu, seperti apa pemeliharaan JTTS?

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan pemeliharaan Tol Bakter dan Terpeka rutin dilakukan.

Baca juga: Tinjau Perbaikan Tol Terpeka dan Kapal Betung, Basuki: Tuntaskan April!

Kondisi keduanya sudah cukup baik dengan minimnya lubang yang ditemui. Hal ini karena dari sisi pemeliharaan dan perbaikan secara rutin dilakukan dengan teknis perbaikan dan periode yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perbaikannya.

Menurut Koentjoro, pemeliharaan JTTS dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya dengan pengaspalan.

Biasanya pengaspalan dilakukan apabila terjadi pothole atau lubang karena perbaikan ini cenderung lebih cepat pengerjaannya.

Perbaikan menggunakan aspal dengan alat Cold Milling Machine (CMM) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perbaikan biasa.

Sementara untuk kerusakan perkerasan jalan yang cukup dalam, diperlukan perbaikan dengan Scrapping, Filling dan Overlay (SFO).

Perusahaan juga melakukan perbaikan rekonstruksi beton rigid pada kondisi jalan dengan tingkat kerusakan cukup parah.

Perbaikan jalan ini menjadi salah fokus perusahaan dalam peningkatan SPM dan juga fokus perusahaan.

“JTTS memiliki karakteristik jalan yang cukup berbeda dengan kondisi tanah yang berbeda-beda pula sehingga diperlukan metode teknik perbaikan yang sesuai dengan masing-masing kondisi tanah tersebut," tutur Koentjoro.

JTTS dibangun di wilayah yang cukup unik, ada yang di atas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya, agar lebih maksimal dan sesuai dengan perkerasan awal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com