JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dibangun dan beroperasi, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) masih memegang rekor tol terpanjang di Indonesia.
Tol Terpeka masih disebut yang terpanjang di Indonesia karena bentangnya dirancang hingga 189 kilometer.
Ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang menghubungkan dua provinsi di Pulau Sumatera yakni Lampung dan Sumatera Selatan.
Untuk mengetahui kondisi Tol Terpeka, Kompas.com berkesempatan mengikuti media tour JTTS dengan PT Hutama Karya (Persero).
Tol Terpeka dapat ditempuh dengan melintasi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) terlebih dahulu.
Baca juga: Tahun Ini, Empat Ruas Tol Trans-Sumatera Segera Beroperasi
Asal tahu saja, Tol Bakter juga berpredikat menempati posisi kedua menjadi tol terpanjang di Indonesia setelah Terpeka yang panjangnya mencapai 141 kilometer.
Untuk melintasi Tol Bakter pun cukup mudah karena letaknya dekat dengan Pelabuhan Bakauheni di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasarkan pantauan saat menjajal Tol Bakter, kondisi jalan tolnya cukup mulus, walaupun konturnya sedikit bergelombang.
Sekitar dua jam, kami sampai ke Tol Terpeka yang mana kondisi jalannya tak jauh berbeda dengan Bakter.
Hingga akhirnya memasuki STA 188 hingga STA 190 di Tol Terpeka, gelombang di jalan tol cukup terasa.
"Selama ini banyak yang bertanya kok jalannya bergelombang, kenapa? Karakteristik dari tanah (di tol) Terpeka itu sebagian besar rawa," ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Karena kondisinya tersebut akhirnya membuat permukaan jalan tol kurang stabil sehingga terasa bergelombang.
Baca juga: Rekor Tol Terpanjang di Indonesia Masih Dipegang Terpeka, Ini Faktanya
Untuk tanah dengan kondisi seperti itu, maka perkerasan jalan yang disarankan dari kajian teknis adalah fleksibel atau hotmix aspal.
Dengan model perkerasan jalan tersebut, maka perbaikannya akan lebih mudah dan efisien dilakukan.