Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2022, 08:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda mungkin kerap menjumpai atap rumah yang berbentuk segitiga di Indonesia. Baik itu yang menghadap ke depan atau menyamping.

Lantas, tahukah Anda apa itu atap rumah berbentuk segitiga? Atau mengapa atap rumah berbentuk segitiga? Berikut penjelasannya.

Atap rumah berbentuk segitiga juga biasa disebut sebagai atap pelana dan merupakan salah satu gaya dari banyak atap rumah.

Baca juga: Desain Kantor dengan Pencahayaan dari Atap, Bagaimana Bentuknya?

Gaya atap klasik ini mudah ditemukan di beberapa bagian dunia, termasuk digunakan di Indonesia.

Kendati demikian, arsitektur kontemporer masih menggunakan atap pelana. Tetapi biasanya dengan beberapa perubahan gaya dan material untuk menyesuaikannya dengan era baru.

Atap rumah ini mengacu pada ruang segitiga yang dibuat dari dua bidang yang miring ke arah yang berlawanan. Kemudian bertemu di titik tertinggi atap dan meruncing.

Atap pelana bekerja dengan baik untuk orang dengan anggaran terbatas. Kesederhanaan desain atap pelana berarti tidak memerlukan bahan yang banyak seperti desain atap lainnya.

Bentuk atapnya yang meruncing memungkinkan Anda memiliki lebih banyak ruang untuk digunakan sebagai loteng, penyimpanan, atau ruangan tambahan.

Karena kemiringannya yang berbentuk segitiga, memungkinkan hujan, dedaunan dan sisa-sisa kotoran lainnya jatuh dari atap dan menjauh dari struktur.

Kemiringan bentuk atap pelana membuatnya menjadi drainase yang sangat baik ketika hujan, salju, dan lebih tahan cuaca.

Di sisi lain, memungkinkan ventilasi yang lebih baik di rumah Anda. Angin yang bergerak melalui ventilasi di atap pelana akan membantu rumah Anda menjadi lebih sejuk.

Selain itu apabila Anda memberikan jendela pada atap pelana, tentu akan membawa pencahayaan alami dari sinar matahari ke ruang interior.

Meski begitu, atap rumah berbentuk segitiga ini harus memiliki struktur penyangga yang kuat. Karena atap jenis ini terbilang lemah terhadap tekanan angin kencang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com