JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Binjai-Stabat akhirnya masuk tahap rangkaian Uji Laik Fungsi (ULF) sebelum beroperasi dan dapat dilintasi oleh masyarakat.
Ruas jalan tol ini dirancang sepanjang 12 kilometer yang merupakan bagian dari Seksi 1 Tol Binjai-Pangkalan Brandan.
Pelaksanaan ULF telah berlangsung pada Jumat (14/1/2022) hingga Sabtu (15/1/2022) oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Korps Lalu Lintas Kepolisian RI.
Baca juga: Pemerintah Guyur Rp 24 Triliun untuk Pengadaan Lahan Tol PSN 2022
Rangkaian ULF dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan sudah sesuai dengan standar managemen serta keselamatan lalu lintas terpenuhi dengan baik.
Seperti dikutip dari situs resmi Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), ULF ruas Tol Binjai-Stabat terbagi menjadi beberapa tahap.
Pertama, tim evaluasi melakukan pengecekan kualitas konstruksi jalan yang harus memenuhi standar keamanan bagi pengguna jalan yang melintas.
Kemudian selanjutnya akan dilakukan pengecekan kelengkapan marka jalan serta rambu lalu lintas pada ruas tol.
Jalan Tol Binjai-Langsa yang merupakan bagian dari jaringan JTT) sepanjang 130,9 kilometer terdiri dari 2 seksi.
Seksi 1 Binjai-Pangkalan Brandan (58 kilometer) yang saat ini progresnya keseluruhan sudah mencapai 47,61 persen dan ditargetkan akan rampung konstruksinya pada akhir tahun 2022.
Progres konstruksi ruas Binjai-Stabat sudah mencapai 100 persen Kemudian konstruksi pada seksi 2 Pangkalan Brandan-Langsa (72,9 kilometer) juga dilaksanakan secara bertahap.
Setelah proses ULF selesai, akan dilakukan perbaikan atas hasil pemeriksaan oleh tim. Kemudian akan dikeluarkan sertifikat laik fungsi dari Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub.
Selanjutnya, sertifikat laik operasi dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR akan dikeluarkan sehingga jalan tol ini dapat dioperasikan sesuai masa pengoperasiannya.
Sebagai informasi, Tol Binjai-Langsa dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp 25,85 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.