Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Properti Dorong Efek Berganda, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 19/01/2022, 11:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Kebangkitan sektor properti disebut mampu berikan multiplier effect yang besar. Bahkan properti juga dapat menjadi salah satu leading sector.

Hal ini dikarenakan, bertumbuhnya sektor properti berkontribusi dalam menggerakkan lebih dari 140 industri lain.

Seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu dan lainnya, sebagaimana dilansir dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Program Sejuta Rumah Tembus 1,1 Juta Unit, Kontribusi Pengembang Paling Banyak

Adapun salah satu contoh pergerakannya adalah Program Sejuta Rumah (PSR) yang menyediakan rumah layak huni, penataan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan masyarakat.

Selain itu, program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015 tersebut juga diharapkan mampu mengatasi kekurangan perumahan atau backlog, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Tercatat PSR pada tahun anggaran 2021 berhasil mencapai angka 1.105.707.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa capaian tersebut terdiri dari 826.500 unit rumah MBR dan 279.207 rumah non MBR.

Sementara rincian capaian PSR yang dilaksanakan adalah, Kementerian PUPR membangun 341.868 unit, kementerian dan lembaga lain 3.080 unit, pemerintah daerah 43.933 unit, pengembang perumahan 419.745 unit, CSR perumahan 2.270 unit dan masyarakat 15.604 unit.

“Sedangkan rumah untuk non MBR berasal dari hasil pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 244.010 unit dan masyarakat sebanyak 35.197 unit,” jelas Dirjen Perumahan.

Sejak dilaksanakan pada tahun 2015, angka capaian PSR diketahui semakin meningkat. Berdasarkan data, PSR tahun 2015 ada 699.700 unit, tahun 2016 sebanyak 805.169 unit, tahun 2017 sejumlah 904.758 unit.

Kemudian tahun 2018, PSR mencapai 1.132.621 unit, tahun 2019 sejumlah 1.257.852 unit dan tahun 2020 sejumlah 965.217 rumah.

Adapun penurunan capaian pada tahun 2020 disebabkan karena pandemi Covid-19 yang turut menghambat proses pelaksanaan program.

“Persentase rumah MBR adalah 75 persen dan sisanya 25 persen merupakan rumah non MBR. Kami harap hasil pembangunan rumah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekaligus mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia,” pungkas Iwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com