Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Infrastruktur yang Akan Dibangun di IKN Nusantara

Kompas.com - 18/01/2022, 21:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mempersiapkan berbagai hal terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Rencananya pemindahan IKN akan dilaksanakan pada Semester I-2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan telah menyetujui nama IKN baru yakni Nusantara.

Hal ini kemudian diperkuat dengan payung hukum berubah Undang-undang (UU) IKN yang baru saja disahkan DPR RI, Selasa (18/01/2022).

Selain aturan dan aparatur pemerintah, satu lagi komponen yang sangat perlu disiapkan adalah pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Jadi Daerah Khusus, IKN Nusantara Dipimpin Kepala Otorita

Pasalnya, seluruh pusat kegiatan pemerintah akan pindah ke IKN Nusantara, sehingga infrastruktur baru dapat menyokong jalannya roda pemerintahan.

Berikut beberapa infrastuktur yang akan dibangun di IKN Nusantara.

1. Istana Negara

Istana Negara adalah infrastruktur utama yang wajib dipersiapkan karena Presiden dan Wakil Presiden pada 2024 mendatang akan bermarkas di sini.

Desain Istana berupa metafor Burung Garuda dikerjakan langsung oleh senimal asal Bali, Nyoman Nuarta. Desain istana ini sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Jokowi.

Pada awalnya, kompleks Istana Negara akan dibangun di atas lahan seluas 55 hektar. Namun, Presiden Jokowi meminta luasnya ditambah untuk mengakomodasi ruang terbuka hijau (RTH) berupa botanical garden yang lebih besar.

Sehingga total luas kawasan Istana Negara yang baru nanti adalah 100 hektar, di mana bagian kiri, kanan, dan depan akan ditransformasi menjadi RTH.

2. Kantor Kementerian/Lembaga

Dengan dipindahkannya IKN, maka secara otomatis semua proses pemerintahan juga akan bergeser dari Jakarta ke Nusantara.

Karena itulah, pembangunan kantor Kementerian/Lembaga yang baru akan diperlukan, sebab para pegawai yang bekerja juga akan dimutasi.

3. Bendungan dan Jalan

Pembangunan bendungan sangat diperlukan untuk menunjang pasokan air bersih bagi masyarakat di IKN Nusantara.

Bendungan yang saat ini tengah dibangun adalah Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Bendungan ini telah dimulai konstruksinya sejak Juli 2020 dan nantinya akan rampung pada tahun 2023 mendatang.

Daya tambung Bendungan Sepaku Semoi adalah 10 juta meter kubik untuk dapat memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 2.500 liter/detik dan mereduksi banjir 55 persen.

Kementerian PUPR juga sedang mengerjakan proyek Jalan Lingkar Sepaku demi memperlancar akses dari Balikpapan ke Pusat IKN.

Jalan lingkar ini dirancang sepanjang 5,77kilometer yang terbagi menjadi tiga segmen, yakni segmen satu 1,75 kilometer, segmen dua 1,85 kilometer, dan segmen tiga 2,17 kilometer.

4. Perumahan IKN

Untuk menyongsong kepindahan IKN, pemerintah melalui Kementerian PUPR akan membangun 100.000 rumah.

Total target populasi yang akan tinggal di IKN Nusantara mencapai 320.000 orang hingga tahun 2045. Karena itu, perlu setidaknya sekitar 82.353 unit hingga 100.000 unit rumah.

Kawasan permukiman di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara akan diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan masyarakat umum.

Komposisinya yaitu 70 persen ASN, TNI/Polri dan 30 persen lainnya masyarakat umum.

Dari jumlah hunian, sebanyak 73.026 unit diperuntukkan bagi ASN, TNI/Poli dan sekitar 9.327 unit hingga 27.000 unit lainnya untuk masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com