Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bernama Nusantara, Ada 80 Usulan Nama IKN Baru

Kompas.com - 17/01/2022, 18:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam Rapat Kerja (Raker) Pansus RUU IKN di Gedung DPR RI Senin (17/01/2022).

"Ini penamaan dari Presiden langsung. Dan namanya itu Nusantara, alasannya Nusantara udah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," kata Suharso dalam rapat tersebut.

Suharso menjelaskan, Nusantara sebagai nama IKN Baru telah melalui proses dan pembahasan yang panjang.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Undang Ahli Bahasa Terkait Nama IKN Nusantara

Dia mengeklaim, penamaan tersebut juga telah melibatkan para ahli, di antaranya ahli bahasa dan sejarah.

"Kami sudah konsultasi dengan ahli bahasa, dan juga ahli sejarah. Menurut mereka, yang selanjutnya disebut IKN itu nanti adalah Nusantara, jadi frasa IKN-nya dihilangkan," kata Suharso dalam rapat tersebut.

Menurut Suharso, sebelumnya terdapat sekitar 80 nama yang diusulkan untuk IKN Baru tersebut.

"Jadi yang kami ajukan kepada bapak Presiden Jokowi itu cukup banyak sekali termasuk kami panggil para ahli bahasa ahli sejarah, kemudian mereka yang punya otoritas untuk memberikan knowledge kepada kami," tutur dia.

Selanjutnya usulan daftar nama IKN dibahas dan diteliti oleh para pakar. Beberapa nama yang diusulkan menjadi nama IKN baru di antaranya yaitu Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertinggi Pura, Wanapura, dan Cakrawala Pura.

Baca juga: Adakah Pengungkit Investasi di IKN Baru?

"Para pakar itu ikut memilih dan membahas kata-lata yang paling tepat dan banyak sekali pilihan yang diusulkan itu ada 80-an lebih. Tapi kemudian dipilihlah nama Nusantara, tanpa kata Jaya," ungkap Suharso.

Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Panja RUU IKN mengkritisi Nusantara sebagai nama IKN.

Anggota Panja RUU IKN DPR dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin misalnya, mengkhawatirkan pemilihan Nusantara sebagai nama IKN Baru justru malah akan mempersempit makna dari Nusantara yang selama ini telah dipahami oleh masyarakat.

"Nama Nusantara dalam pikiran bawah sadar kita itu nama yang sudah melegenda dan identik dengan Indonesia. Khawatir kita kalau nama Nusantara kemudian mengerucut menjadi lokasi tertentu apakah ini satu reduksi atau tidak," ujar Yanuar.

Dia mengusulkan penamaan IKN ini tidak satu kata, tetapi disandingkan dengan kata lain supaya tidak membingungkan.

"Karena itu sebagai salah satu jalan keluarnya itu ya di buat dua kata, satu kata usulan presiden dan satu lagi DPR misalnya tapi lebih lanjut perlu dicari solusinya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com