Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kecelakaan Masih Sering Terjadi di Jalan Tol?

Kompas.com - 12/01/2022, 06:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih tinggi dibanding jalan umum, peristiwa kecelakaan masih sering terjadi di berbagai ruas jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai salah satu pengelola jalan tol misalnya, mencatat sepanjang tahun 2021 terdapat 790 kasus kecelakaan atau rata-rata mencapai 79 kasus per bulannya di ruas-ruas tol kelolaan.

Adapun angka kematian atau korban meninggal akibat kecelakaan tersebut mencapai 77 orang.

Sementara itu, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dikelola oleh Astra Tol Cipali.

Baca juga: Tol Palembang-Kayu Agung Rusak Telan Korban Jiwa, Ini Sanksi buat Pengelola

General Manager Operasi AstraTol Cipali Suyitno melaporkan sepanjang periode Januari 2021 hingga November 2021 totalnya terdapat 301 kasus kecelakaan dengan 48 orang meninggal dunia.

Teranyar, kecelakaan maut terjadi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tepatnya di KM 363+800 B ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung), Jumat, (07/01/2022).

Seorang pengendara mobil bernama Febi Khoirunnisa (21) meninggal setelah mengalami kecelakaan setelah menghindari jalan berlubang yang terdapat di ruas jalan tol yang dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol yang merupakan anak usaha dari PT Waskita Toll Road.

Lalu mengapa kecelakaan masih sering terjadi?

Pengamat Kebijakan Publk Agus Pambagio mengatakan, pada dasarnya penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan tol tidak pernah tunggal.

Menurutnya, kecelakaan di jalan tol bisa terjadi karena berbagai faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya.

"Kecelakaan penyebanya tidak pernah single, bisa karena pengelolanya, pengemudinya, kendaraanya semisal karena banyaknya kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL)," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (11/01/2022).

Kendaraan ODOL diakui juga sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan.

Kehadiran kendaraan dengan bobot melebihi kapasitas ini kerap menyebabkan jalan tol rusak dan berlubang.

Agus mengatakan, jalan rusak dan berlubang tentu sangat membahayakan bagi para pengguna jalan tol.

Kondisi jalan tol seperti ini banyak ditemukan di berbagai ruas tol di Indonesia, baik jalan tol yang berada di Pulau Jawa maupun di luar Jawa.

Kondisi ini diperparah oleh minimnya penerangan sehingga mengaburkan penglihatan pengguna jalan akan kondisi buruknya jalan tersebut pada malam hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com