Berapa Tarif Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Jika Kelak Beroperasi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses konstruksi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan mulai dilakukan pada 2022 dan diperkirakan selesai seluruhnya 2029 mendatang.

Konsorsium selaku pemenang lelang pengusahaan jalan tol tersebut juga telah ditetapkan Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Kendati pengerjaannya belum berjalan, tarif tol yang menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah sepanjang 206,62 kilometer ini telah terkuak.

Hal ini merujuk Surat Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Nomor: 37.1/BPJT/L/GBTC/2021.

Baca juga: Akankah Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Jadi yang Terpanjang di Indonesia?

Sebagaimana dilkutip dari situs resmi BPJT Kementerian PUPR, Jumat (07/01/2022).

Di dalam surat tersebut disebutkan beberapa hal, mulai dari pemenang lelang, masa konsesi, nilai investasi, hingga paramater yang dikompetisikan berupa tarif tol.

Untuk pemenang lelang, yakni Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kemudian, jangka waktu kerja sama dengan masa konsesi 40 tahun sejak surat perintah mulai kerja (SPMK) dengan nilai investasi Rp 56,2 triliun.

Sementara, tarif tol awal untuk kendaraan Golongan 1 pada saat beroperasi tahun 2024 yakni senilai Rp 2.025 per kilometer.

Artinya, total tarif ruas Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap senilai Rp 417.150. Sebab, panjang jalan tol ini totalnya 206,65 kilometer.

Sehingga, pengguna yang menempuh perjalanan secara penuh harus menyiapkan biaya untuk pembayaran tol sebesar Rp 417.150.

Namun, pada 2024 pengguna jalan belum bisa melintasi Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap secara penuh. Sebab, pada tahun tersebut baru selesai konstruksi untuk tahap 1 ruas Tol Gedebage-Tasikmalaya.

Sedangkan sisanya yaitu tahap 2 ruas Tol Tasikmalaya-Cilacap baru memulai konstruksi pada 2027 dan diperkirakan selesai 2029 mendatang.

Seperti diketahui, jalan tol ini nantinya memiliki 10 Simpang Susun (SS). Meliputi, SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.