JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor komersial di kawasan Asia Pasifik diprediksi akan mengalami kenaikan transaksi sebesar 20 persen pada 2022.
Menurut laporan terbaru dari Knight Frank berjudul Asia-Pacific Outlook Report 2022: Optimism and Opportunities Ahead.
Pemulihan ekonomi pasca pandemi wilayah Asia Pasifik akan terus berlanjut walau masih ditengah-ketidakpastian oleh munculnya varian virus baru, Omicron.
Pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya sempat terhambat pada 2021 diprediksi akan kembali tumbuh diatas tren rata-rata tahun depan.
Baca juga: Dua Sektor Ini Picu Lonjakan Volume Investasi Properti di Asia Pasifik
Meski laporan ini memprediksi kenaikan transaksi di sektor komersial, di sisi lain juga menyoroti berbagai kelemahan dan kekuatan berbagai aset properti setelah pandemi yang berlarut-larut.
Salah satunya adalah, perpindahan fokus investasi aset ke jenis yang lebih stabil dalam memberikan aliran dana masuk.
Managing Director Knight Frank Kevin Coppel mengatakan, salah satu dikotomi terbesar yang muncul selama setahun terakhir ialah perbedaan yang semakin besar antara harga properti komersial dan sewa.
Di satu sisi, harga properti komersial telah menguat, bahkan di atas level sebelum pandemi. Namun tingkat kekosongan sekarang lebih tinggi daripada selama Global Krisis keuangan.
"Penghuni yang aktif di pasar mendapat manfaat dari insentif dan diskon sewa, meskipun jendela kesempatan ini mulai menyempit," ujar Kevin Coppel, Rabu (08/12/2021).
Berikut rincian prediksi Knight Frank pada setiap sektor properti Asia Pasifik 2022 mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.