Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metaverse Semakin Diminati, Ahli Sebut Bisa Ganggu Cara Hidup Manusia

Kompas.com - 09/12/2021, 07:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Metaverse adalah dunia digital yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk bermain game, bekerja, bertransaksi jual beli, membangun kota, hingga menonton pertunjukan.

Pengguna dapat saling berkomunikasi di dunia virtual tersebut dalam bentuk avatar.

Dilansir dari Markets Insider, Rabu (8/12/2021), semakin banyak investor tertarik pada Metaverse disebabkan oleh adanya perubahan nama Facebook menjadi Meta yang menandakan kesiapan mereka untuk melebarkan sayap di dunia digital.

Kendati Metaverse semakin diminati, ahli dari Jefferies, bank investasi multinasional independen Amerika, menyebut hal itu bisa menjadi gangguan terbesar pada cara hidup manusia.

Baca juga: Metaverse, Masa Depan Investasi Tanah Digital

"Satu Metaverse bisa lebih dari satu dekade, tetapi seiring perkembangannya, ia berpotensi mengacaukan hampir semua hal dalam kehidupan manusia," tulis para analis, yang dipimpin oleh Ahli Strategi Ekuitas, Simon Powell.

Adapun fokus permasalahannya adalah, menurut Powell, pada awalnya investor harus berkonsentrasi pada perangkat keras yang diperlukan untuk menciptakan Metaverse di internet.

Selanjutnya, investor harus memperhatikan perangkat lunak yang akan menampung Metaverse tersebut.

Setelah itu, baru mereka fokus pada bisnis yang terlibat erat di dalamnya.

Belum lagi, masih belum adanya kejelasan bentuk Metaverse yang akan diambil bisa menjadi penyebab masalah lainnya muncul.

Adapun kemungkinan sektor yang akan berhasil di dunia digital tersebut menurut Jefferies adalah game. 

Hal ini disebabkan jutaan gen Z dan milenial telah memainkan game yang mirip dengan Metaverse, yaitu Roblox dan sejenisnya.

Tidak hanya itu, bank investasi itu menganggap teknologi blockchain yang akan berperan besar dalam Metaverse.

Meskipun demikian, tercatat banyak tanah di Metaverse yang berhasil terjual dan dibeli oleh investor atau hanya tertarik dan berencana untuk menaruh investasi berikut mereka di sana.

Salah satunya adalah Morgan Stanley, sebuah perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika, yang membuat pernyataan pada November lalu dengan menyebut Metaverse sebagai rencana besar berikutnya dalam berinvestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com